> >

KRI Nanggala 402 Terdeteksi Terakhir di Kedalaman 850 Meter, Begini Kondisi Laut Sedalam Itu

Peristiwa | 25 April 2021, 15:32 WIB
Ilustrasi keadaan laut dalam. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapal selam KRI Nanggala 402 terdeteksi terakhir berada di kedalaman 850 meter. Hingga kini TNI terus berupaya mengevakuasi kapal selamm tersebut.

Bagaimana keadaan laut di kedalaman 850 meter?

Laut dalam yang merupakan lapisan terbawah dari lautan tentu memiliki karkater tersendiri.

Kehidupan di laut dalam pun begitu mengerikan tak seperti yang dibayangkan. Semakin dalam kita menyelami lautan, cahaya mulai memudar dengan cepat.

Baca Juga: TNI Evakuasi KRI Nanggala 402 di Kedalaman 850 Meter, dari Diembus hingga Pakai Robot

Mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis.

Pada kondisi ini, laut benar-benar hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya.

Melansir Ocean Find Your Blue via Kompas.com, pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup.

Hewan ini terkait dengan lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

Pada kedalaman 750 meter, hidup kepiting raja. Kepiting raja (Lithodidae) adalah takson dari krustasea dekapoda mirip kepiting yang terutama ditemukan di laut dingin.

Selanjutnya pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa, oarfish raksasa (ikan bertulang terpanjang di Bumi, 3-11 meter).

Dilansir Save the High Seas, bentuk kehidupan di laut berbeda dengan yang ada di daratan dan udara.

Kehidupan di laut tidak bergantung pada fotosintesis dan matahari, tetapi energi kehidupan laut bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bawah permukaan bumi.

Dari sekitar 500.000 hingga 10 juta spesies yang hidup di laut dalam, sebagian besar belum ditemukan.

Baca Juga: Berasal dari Keluarga Militer, Awak KRI Nanggala 402 Lettu Ady Sonata Dikenal Berprestasi

Tekanan Besar

Sementara diberitakan Schmidt Ocean Institute yang dikutip Kompas.com, di kedalaman 850 meter kondisi air tidak seperti yang dirasakan di kolam renang.

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter.

Artinya, jika tekanan di udara adalah 1 atm, tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.

Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Awak Kapal Tak Bisa Keluar

Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak dapat begitu saja keluar dari kapal selam.

Berenang di laut pada kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti dinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan mampat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah.

Selanjutnya akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.

Baca Juga: Cerita Ibunda Komandan KRI Nanggala 402 Sempat Diajak Masuk Kapal Selam hingga Pertemuan Terakhir

Penulis : Fadhilah Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU