> >

RSUP Dr Sardjito Teliti Steam Cell dari Tali Pusar Bayi untuk Terapi Pasien Covid-19 Derajat Berat

Update corona | 16 April 2021, 18:24 WIB
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM menghadirkan inovasi untuk terapi pasien Covid-19 derajat berat berupa steam cell dari tali pusar bayi (Sumber: istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM menghadirkan inovasi untuk terapi pasien Covid-19 derajat berat. Terapi ini menggunakan steam cell atau sel punca yang berasal dari tali pusat (tali pusar) bayi yang didonorkan.

Tali pusat bayi itu diolah dan diambil steam cell di dalamnya. Penelitian ini dikembangkan di lab mitra RSUP Dr. Sardjito, Lab Regenic milik PT Bifarma Adiluhung yang berada di Jakarta.

Pemrosesan stem cell ini mengikuti standar pembuatan obat yang sesuai standar BPOM. Stem cell yang berasal dari tali pusat atau pusar memiliki keunggulan karena jarang menimbulkan reaksi alergi serta mampu mengontrol peradangan di tubuh dan memperbaiki kerusakan sel.

Baca Juga: 53 Tenaga Kesehatan RSUP Dr Sardjito Isolasi Mandiri

Kemampuan stem cell dalam mengontrol peradangan dan memperbaiki kerusakan sel paru ini yang diduga berperan dalam pengobatan stem cell pada pasien Covid-19.

“Pemberian stem cell pada pasien Covid-19 derajat berat di RSUP Dr. Sardjito ini telah mendapat izin dari BPOM dan sudah masuk standar terapi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan,” ujar Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito Banu Hermawan,  Jumat (16/4/2021).

Selain sudah disetujui Komisi Etik FKKMK UGM dan BPOM Indonesia, penelitian ini juga mendapat bantuan pendanaan dari Kemenristek/ BRIN dan LPDP melalu Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, serta dari PT Bifarma Adiluhung.

Artinya, dalam pelaksanaannya tidak lagi membebankan biaya apapun kepada pasien.

Injeksi stem cell pertama pada pasien Covid-19 di RSUP Dr. Sardjito yang dilaksanakan pada 29 Januari 2021 melibatkan pasien laki-laki berusia 63 tahun.

Pasca injeksi, pasien menunjukkan perbaikan yang menggembirakan. Hasil pemeriksaan rontgen dada (chest x-ray) satu minggu pasca terapi stem cell menunjukkan perbaikan yang signifikan terhadap kondisi paru pasien.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU