> >

Dokter Terawan Agus Putranto, dari Menteri ke Mantri Vaksin Nusantara

Sosok | 15 April 2021, 05:00 WIB
Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Selasa (17/11/2020). (Sumber: Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)


JAKARTA, KOMPAS.TV- Nama mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto kembali mengemuka setelah sebagian anggota Komisi IX DPR dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad berkunjung ke RSPAD, Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Kedatangan para anggota dewan itu, disebut untuk disuntik vaksin Nusantara yang digagas oleh Terawan. Namun Sufmi Dasco menyebut mereka bukan disuntik vaksin, tapi hanya diambil darah saja.  
"Kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh saya dalam tujuh hari ke depan," kata Dasco di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (14/4/2021). 

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ikut Uji Klinis Vaksin Nusantara Gagasan Terawan


Kiprah Terawan menggagas vaksin Nusantara, seperti impian yang dia coba wujudkan setelah tidak lagi jadi menteri.

"Tadi saya tergelitik, bahwa saya sesudah jadi menteri menjadi mantri, dan itu kebanggaan buat saya saya boleh menyuntik orang kembali," katanya  dalam sertijab Menteri Kesehatan  di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa, 29 Desember 2020 lalu yang disiarkan secara virtual.

Terawan adalah menteri kabinet Jokowi yang terkena reshuffle pada Desember 2020 lalu. Dorongan untuk melakukan perombakan kabinet memang menguat waktu itu, salah satunya posisi Menteri Kesehatan yang dijabat oleh Terawan, dokter militer berpangkat Letnan Jenderal itu. Terawan dinilai gagal dalam menangani Covid-19.

Rupanya, setelah tak berada di pemerintahan, Terawan tidak tinggal diam. 

Baca Juga: Penelitian Vaksin Nusantara Gagasan Terawan Ditunda Sementara, Ini Alasannya

 

Profesinya sebagai dokter dan Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat, justeru membuatnya makin bersemangat mengembangan vaksin ini. Vaksin yang menggunakan pendekatan sel dendritik ini, memang dekat dengan keahlian Terawan,  dokter yang memiliki banyak pasien pejabat ini.

Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, pernah mengembangkan sel dendritik sejak 2015. Nah, dari sinilah  terlintas ide untuk mengembangkan vaksin Covid-19 menggunakan sel dendritik tersebut. 

Terawan meyakini, vaksin Nusantara tersebut sangat aman karena bersifat individual. Jika disuntik Vaksin Nusantara, pasien hanya menerima suntikan vaksin yang berasal dari sel darahnya sendiri

"Vaksin Covid-19 berbasis dendritik sel, yang tentunya karena sifatnya autologus, sifatnya individual, tentunya adalah sangat sangat aman," katanya saat memaparkan gagasannya di Komisi IX DPR, Rabu 10 Maret 2021 silam.


Namun bukan berarti karya anak bangsa ini langsung lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Baca Juga: Polemik Vaksin Nusantara, Terawan: Aman, Bisa Digunakan Untuk Orang dengan Auto Imun atau Komorbid

Ketua BPOM Penny Lukito menyebut vaksin Nusantara belum bisa lanjut ke uji klinis karena beberapa persyaratan belum terpenuhi. Misalnya,  Cara Uji Klinik yang Baik (Good Clinical Practical), Proof of Concept, Good Laboratory Practice dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (Good Manufacturing Practice).


"BPOM akan mendukung apapun bentuk riset apabila sudah siap masuk uji klinik.  Itu akan didampingi tetap,  tapi tentu dengan penegakan berbagai standar-standar yang sudah ada," kata Penny di Jakarta, Selasa 13 April 2021.

Tapi kali ini tampaknya  Terawan di atas angin. Selain didukung oleh sejumlah anggota dan pimpinan DPR, juga oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan pengusaha Aburizal Bakrie yang juga politikus Partai Golkar.

Terawan pun seperti benar-benar memenuhi janjinya setelah tak menjabat Menkes.  "Kebanggaan buat saya  boleh menyuntik orang kembali," katanya saat menyerahkan jabatan Menkes ke Budi Gunadi Sadikin, penggantinya.


 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU