> >

Ini Sejarah Pertamina, BUMN Pemilik dan Pengelola Kilang Minyak Balongan

Berita utama | 29 Maret 2021, 11:18 WIB
Ilustrasi logo Pertamina yang terdapat di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). Salah satu BUMN di Indonesia, Pertamina membidangi bisnis migas mulai dari hulu hingga hilir.  (Sumber: KOMPAS.COM)

Adapun Direktur Utama Pertamina dibantu oleh lima direktur yakni, produksi dan eksplorasi, administrasi dan keuangan, perkapalan, pembekalan dalam negeri, dan pengolahan dan petrokimia.

Juga dibentuk Dewan Komisaris Pemerintah yang terdiri dari Menteri Pertambangan, Menteri Keuangan, Ketua Bappenas, dan ditambah dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Perindustrian.

Pada 1971, pemerintah mengatur peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-ladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia.

Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina di Balongan Terbakar, Apa Itu Kilang Minyak?

Kemudian, di tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha.

Pada 2003, melalui PP No.31 Tahun 2003, perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama Pertamina (Persero).

Logo Perusahaan

Dua tahun kemudian, Pertamina mengubah logo perusahaannnya yang semula bergambar kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah.

Logo baru ini merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan.

Pada 2007, PT Pertamina (Persero) mengubah visi perusahaan yaitu, "Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia".

Baca Juga: Kilang Pertamina Balongan Terbakar, Bau Menyengat dan Hawa Panas Terasa Lebih dari 1 Kilometer

Selanjutnya 2011, Pertamina menyempurnakan visinya "Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia".

Pada pertengahan tahun 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Pertamina menambah modal yang ditempatkan serta memperluas kegiatan usaha perusahaan.

Kemudian, Menteri BUMN selaku RUPS saat itu menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal optimalisasi pemanfaat sumber daya, peningkatan modal ditempatkan dan diambil bagian oleh negara serta perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris pada Desember 2015.

Pada November 2016, perubahan Anggaran Dasar Pertamina kembali disetujui oleh Menteri BUMN. Di tahun ini, Pertamina mencetak rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah.

Tercatat laba bersih belum diaudit (unaudited) sepanjang 2016 sebanyak 3,14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 40,82 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS).

Baca Juga: 4 Warga Alami Luka Bakar Akibat Ledakan Kilang Minyak Dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balongan

Pencapaian tersebut meningkat sebesar 121, 12 persen dibandingkan perolehan tahun 2015, yakni 1,42 miliar dollar AS atau sekitar Rp 17,9 triliun.

Pada 2017, PT Pertamina sempat masuk dalam UU Migas sebagai national oil company (NOC) akan dibentuk menjadi BUMN khusus.

Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU