> >

Mengenang Serangan Umum 1 Maret 1949: Soeharto, Sudirman, dan Hamengkubuwono IX

Peristiwa | 1 Maret 2021, 07:29 WIB
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 (Sumber: Tribunnews-)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tanggal 1 Maret memiliki arti penting bagi sejarah Bangsa Indonesia. Sebab, pada 1 Maret 1949 sebuah peristiwa yang disebut serangan umum terhadap Kota Yogyakarta, membuka mata dunia tentang keberadaan negara Indonesia di forum internasional.

Sebab peristiwa heroik ini dimulai saat  19 Desember 1948, Belanda mengkhianati perjanjian damai Renville dengan melancarkan Agresi Militer Belanda II. Dalam Agresi Militer ini,  Belanda berhasil menaklukan ibukota Yogyakarta dan menangkap pemimpin-pemimpin pemerintahan Republik Indonesia. 

Dilansir dari website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Serangan Umum 1 Maret merupakan bentuk pembalasan bangsa Indonesia terhadap tindakan sewenang-wenang pemerintah Belanda di Yogyakarta.

Baca Juga: Yogyakarta Alami Hari Tanpa Bayangan 28 Februari 2021, Lalu Surabaya hingga Jakarta, Cek Jadwalnya

Dikutip dari laman Kompas.com, melihat kekacauan kota Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai raja Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat merasa geram terhadap peristiwa Agresi Militer Belanda II tersebut. 

Pada awal tahun 1949, Hamengkubuwono menghubungi Jendral Sudirman tentang perlunya pengadaan operasi militer untuk melawan pasukan Belanda yang ada di Yogyakarta. Jendral Sudirman menyetujui usulan dari Hamengkubuwono IX untuk melakukan operasi militer. 

Jendral Sudirman menginstruksikan kepada Hamengkubuwono IX untuk berkoordianasi dengan perwira militer yang ada di Yogyakarta terkait rencana penyerangan Belanda.

Setelah menerima instruksi tersebut, Hamengkubuwono IX segera melakukan koordinasi dengan Letkol Soeharto untuk melakukan penyerangan terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. 

Baca Juga: Yogyakarta International Airport Bisa Jadi Tanggul Tsunami Pantai Selatan, Ini Kata Kepala BMKG

Maka, pada 1 Maret 1949, pasukan gabungan tentara dan laskar Indonesia melakukan serangan umum dari seluruh penjuru kota Yogyakarta. Letkol Soeharto berugas sebagai komandan tertinggi pasukan gabungan yang  memimpin penyerangan dari Barat menuju ke Malioboro. 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU