> >

FPI Sayangkan Komnas HAM Sebut Laskar Pengawal Rizieq Shihab Tertawa Saat Bentrok dengan Polisi

Hukum | 18 Januari 2021, 21:52 WIB
Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengacara Front Pembela Islam (FPI), Hariadi Nasution, menanggapi pernyataaan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, yang menyebut ada anggota FPI tertawa saat terlibat bentrok dengan polisi dari Polda Metro Jaya pada Senin (7/12/2020).

Hariadi menyayangkan sikap Taufan yang menyebut bahwa ada anggota Laskar FPI pengawal Rizieq Shihab yang malah tertawa-tawa saat terjadi bentrok.

Menurut dia, kesimpulan tersebut hanya berdasarkan pada rekaman suara atau voice note, bukan berdasarkan fakta yang ada di lapangan.

Baca Juga: Komnas HAM: Insiden Tewasnya Laskar FPI Bukan Pelanggaran HAM Berat

"Ya itu kan terjadinya para laskar (FPI) yang mengalami, sementara ketua Komnas HAM itu kan dia enggak mengalami. Dia hanya dengar rekaman voice note dan menyimpulkan hal itu dari voice note," kata Hariadi dikutip dari Kompas.com, Senin (18/1/2021).

"Itu sangat-sangat disayangkan sekali, masa sekelas Komnas HAM menyimpulkan dari voice note itu laskar FPI ketawa-ketawa."

Terkait adanya laskar FPI yang tertawa-tawa pada saat bentrok, menurut Hariadi, itu karena usaha laskar FPI untuk tetap tenang dalam menjaga pimpinannya Rizieq Shihab.

Ia merasa heran dengan kesimpulan Komnas HAM yang menyebut suasana bentrok tersebut tidak mencekam hanya berdasarkan voice note.

Baca Juga: Bongkar Laporan Komnas HAM Soal Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, Mahfud MD: Ada Komando Pepet dan Tabrak

"Itu kan kejadiannya pagi menjelang subuh ya, kalau posisi tegang, apalagi statusnya laskar," ucap Hariadi.

Menurut Hariadi, kalau memang tidak tegang seharusnya tidak ada Laskar FPI yang meninggal dunia. Namun, faktanya justru sebaliknya.

"Kenapa dengan voice note saja dia bisa menyimpulkan suasana itu enggak tegang, enggak mencekam, jadi enggak ada yang meninggal dong," ujar Hariadi.

"Mencekam lah itu sudah pasti, berapa peluru ke dalam tubuh setiap mantan laskar itu coba."

Baca Juga: Rekening FPI yang Diblokir Bertambah Banyak, PPATK: Kalau Uangnya Masih Beredar Aneh juga

Menurutnya, para Laskar FPI yang mengawal Rizieq Shihab saat itu tetap santai karena tahu dalam posisi menjaga ulama.

"Dia tetap santai, tetap enjoy, ya karena mereka juga tahu dia di dalam posisi menjaga ulama."

Lebih lanjut, Hariadi menyebut, Komnas HAM terlalu cepat menyimpulkan apa yang menjadi temuannya tanpa melihat fakta bahwa yang meninggal ada 6 anggota laskar FPI.

Selain itu, ia juga menyayangkan sikap aparat kepolisian yang pada akhirnya menembak 6 anggota laskar FPI.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Ada Laskar FPI Pengawal Rizieq Shihab yang Tertawa-Tawa Saat Bentrok dengan Polisi

Diketahui, sebelumnya Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan ada anggota FPI yang tertawa-tawa saat terlibat bentrok dengan polisi.

Taufan mengatakan demikian berdasarkan informasi yang diperolehnya dari rekaman voice note laskar FPI.

"Setelah ada tembakan dan ada yang menangis terkena tembakan, ‘serang balik’, ada. Sebelum ada tembakan, ada suara yang itu kelihatan menikmati pergulatan itu, ketawa-ketawa,” ucap Taufan dalam diskusi daring pada Minggu (17/1/2021).

Rekaman voice note selama 20 menit itu juga sudah didengarkan oleh ahli psikologi forensik yang independen.

Baca Juga: 6 Sikap PP Muhammadiyah Soal Temuan Komnas HAM Terkait Kematian 6 Laskar FPI

Bahkan, ahli tersebut punya pengalaman bekerja dengan Biro Investigasi Federal AS atau FBI.

Berdasarkan keterangan ahli tersebut, Taufan menyebut, suasana psikologis para pengawal pemimpin FPI Rizieq Shihab itu tidak mencekam saat kejadian.

"Voice note menampakkan bahasa-bahasa bahwa mereka memang mau melakukan. Kalau bahasa forensik psikologis istilahnya bertahan dan melawan, itu kesimpulan baseline-nya," tutur Taufan.

Baca Juga: Alasan Sidang Gugatan Praperadilan Keluarga FPI Ditunda

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU