> >

Mabes Polri Respons Curhat Calon Taruna Akpol Gagal Lolos karena Covid-19

Sosial | 9 Agustus 2020, 10:19 WIB
Calon taruna Akpol curhat di Twitter karena merasa janggal dinyatakan terinfeksi Covid-19. (Sumber: Twitter)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Curhat calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di media sosial yang tak lolos karena dinyatakan panitia seleksi terkonfirmasi positif Covid-19, ditanggapi Mabes Polri. 

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, Polri kehilangan calon taruni terbaik. Apalagi ranking teratas di bidang akademis.

“Polri merasa kehilangan peserta terbaik seleksi untuk menjadi Polisi. Namun tidak bisa dipungkiri karena salah satu syarat utama adalah bebas Covid-19,” tandas Argo dalam keterangannya, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/8/2020).

Polri mendoakan dan membuka peluang selebar-lebarnya untuk mencoba kembali pada pembukaan Akpol di tahun yang akan datang.

Baca Juga: Curhat Wanita Peringkat Satu Seleksi Akpol Gugur karena Positif Covid-19: Latihannya Setahun Lebih

Dijelaskan Argo, penerimaan calon anggota Polri di masa pandemi Covid-19 harus mengedepankan protokol kesehatan. 

Seluruh peserta calon taruna atau taruni Akpol 2020 juga harus dinyatakan bebas dari paparan virus corona atau Covid-19.

Oleh karena itu, panitia seleksi sebelum pelaksanaan tes dilakukan penyumpahan. Mabes Polri menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di setiap perwakilan daerah.

Menurut Argo, pemeriksaan Covid-19 itu harus dilakukan di RS Bhayangkara. Peserta harus bebas Covid-19 yang dinyatakan dengan hasil swab oleh gugus tugas dan RS Bhayangkara serta IDI. 

Kegagalan calon taruna atau taruni Akpol tidak hanya terjadi di Polda Kepulauan Riau saja. Namun juga terjadi dengan peserta Akpol di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Timur.

“Ada yang dipulangkan karena hasil swab positif. Kalau tetap dipaksakan diberangkatkan seleksi di Pusat, dikhawatirkan akan mempengaruhi peseta yang lain untuk tertular Covid-19,” jelasnya.

Calon Taruna Akpol Curhat Gagal Lolos
Seorang wanita yang menyabet peringkat pertama seleksi Akademi Kepolisian di tingkat provinsi dinyatakan gugur karena terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Tapi, wanita tersebut merasa janggal atas penetapan dirinya dinyatakan positif. Pasalnya, ia hanya menerima sebuah pesan lisan dari seorang polisi utusan polda yang datang ke rumahnya.

Sang wanita itu pun merasa aneh. Terlebih tidak ada bukti tertulis resmi yang menyatakan dirinya positif Covid-19 sebagaimana yang disampaikan utusan Polda tersebut.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU