> >

Ada Kenaikan Kasus DBD, Kenali Fase Kritis Demam Berdarah Berikut Ini

Kesehatan | 24 Maret 2024, 05:05 WIB
Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD). (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia tengah mengalami kenaikan baru-baru ini.

Hingga bulan Maret 2024, total kasus DBD dilaporkan mencapai 35.556 kasus dengan jumlah kematian 290. 

Jika dibandingkan tahun 2023 pada periode sama, angka tersebut diketahui lebih tinggi atau mengalami kenaikan.

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk tersebut menjadi vektor yang menyebarkan virus dengue ketika menggigit manusia. 

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebaran DBD meliputi kepadatan populasi nyamuk vektor, kebersihan lingkungan, serta faktor iklim yang mempengaruhi perkembangan nyamuk dan virusnya.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, ada perbedaan antara demam pada DBD dengan demam yang disebabkan oleh penyakit lain.

“Jadi demam berdarah ini, demamnya tinggi seperti lainnya, seperti covid, flu,” kata Dicky dikutip dari Kompas.com, Sabtu (23/3/2024).

Namun, berbeda dengan penyakit lain di mana penurunan demam menandakan perbaikan kondisi, hal tersebut tidak berlaku untuk DBD. Sebaliknya, penurunan demam menjadi indikator awal masuknya DBD ke dalam fase kritis. 

Baca Juga: Kasus DBD Di Garut Alami Peningkatan Hingga 72 Persen

Ketika demam mulai turun, itulah ketika kebocoran pembuluh darah terjadi. Biasanya, demam tinggi berlangsung selama 3-7 hari sebelum memasuki fase kritis yang berlangsung 1-2 hari.

“Masalahnya di masyarakat, ada salah kaprah, dikiranya kalau demamnya turun, itu membaik. Nah ini sering kecolongannya di sini,” ujarnya.

Meskipun begitu, seseorang dapat sembuh dari DBD sebelum mencapai fase kritis jika mendapat penanganan yang tepat dan cepat.

Selain itu, untuk mengidentifikasi apakah demam yang dialami merupakan gejala DBD, dapat dilakukan tes Torniquet atau Rumple-Leede dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah.

Gejala Fase Kritis DBD

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU