> >

Dikritik karena Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan Membela Diri

Kompas dunia | 12 Juli 2020, 14:50 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Sumber: AP)

KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya buka suara terkait kritikan usai Hagia Sophia diubah fungsinya jadi masjid.

Sebelumnya, Erdogan memutuskan mengubah fungsi Hagia Sophia menjadi masjid setelah pengadilan Turki mencabut dekret bangunan itu sebagai museum.

Keputusan tersebut diambil, Jumat (10/7/2020) waktu setempat. Akibat keputusan Erdogan itu, muncul banyak kecaman dan kritik negara-negara lain.

Baca Juga: Hagia Sophia Resmi Difungsikan Jadi Masjid, UNESCO Buka Suara

Dewan Gereja Internasional pun menentang keputusan itu, mengingat saat dibangun pada abad ke-6, Hagia Sophia adalah Gereja Kristen Ortodoks.

Namun, Erdogan memilih tidak mendengarkan kritikan tersebut. Menurutnya, masalah terkait Hagia Sophia adalah hak kedaulatan dari negaranya.

“Mereka yang tak maju menghadapi Islamphobia di negaranya sendiri, menyerang Turki yang ingin menggunakan hak kedaulatannya,” ujar Erdogan, Sabtu (11/7/2020) waktu setempat dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Dekret Museum Hagia Sophia Dibatalkan Pengadilan Turki, Peluang Jadi Masjid Kian Besar

Erdogan sendiri memang sudah cukup lama menyerukan agar Hagia Sophia dialihfungskan menjadi masjid.

Hal itu dicanangkannya sejak 2018. Rencana Erdogan sendiri memecah suara masyarakat Turki menjadi dua.

Usaha Erdogan tersebut mendapat dukungan dari Islam konvensional, sedangkan kaum sekuler menentangnya.

Baca Juga: Turki Resmi Jadikan Hagia Sophia Masjid, Negara-Negara Ini Menentang

Perubahan fungsi Hagia Sophia ini sempat ditentang oleh Amerika Serikat (AS), Yunani, Siprus dan Rusia.

Hagia Sophia sendiri meski awal dibangun sebagai gereja, namun sempat menjadi masjid saat Turki yang dulu bernama Konstantinopel, diduduki Kesultanan Ottoman.

Saat Turki menjadi Republik Sekuler di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia kemudian difungsikan sebagai museum lewat dekret pada 1935.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU