> >

Kisah Para Anggota Kongres AS Pembela Palestina Pertahankan Kursi Melawan Lobi Yahudi dan Zionis

Kompas dunia | 9 Februari 2024, 12:30 WIB
PM Israel Benyamin Netanyahu saat pidato di pertemuan Lobi Yahudi dan Lobi Zionis AIPAC di Amerika Serikat. Inilah kisah kelompok anggota Kongres AS pembela Palestina mempertahankan kursi mereka melawan Lobi Yahudi dan Zionis seperti American Israel Public Affairs Committee AIPAC. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV -  Anggota "The Squad", kelompok progresif di Kongres Amerika Serikat (AS) menjadi target oleh kelompok lobi Yahudi pro-Israel seperti American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).

Kelompok-kelompok lobi Yahudi dan Zionis berencana menghabiskan puluhan juta dolar untuk mengalahkan kelompok pembela Palestina dan pengecam Israel dalam pemilihan primer Demokrat dan pemilihan umum tahun ini, mengubah distrik Demokrat yang seharusnya aman menjadi medan perang pemilihan.

Para legislator pembela Palestina, yang rata-rata berkulit hitam dan cokelat ini, menghadapi apa yang mereka lihat sebagai ancaman eksistensial terhadap karier politik mereka.

Mereka diberi peringatan bahwa kritik terhadap perilaku Israel selama perang dengan Hamas di Gaza dapat merugikan mereka secara politis.

Bahkan, selama empat bulan sejak serangan Israel yang kuat dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, para progresif di Kongres yang menyerukan gencatan senjata melihat peningkatan signifikan dalam penggalangan dana mereka.

Sengitnya upaya Lobi Yahudi dan Zionis menciptakan pertanyaan soal siapa yang dapat menjadi Demokrat di Kongres, posisi politik apa yang diterima tentang Israel dan Palestina, dan peran apa yang seharusnya dimiliki oleh kelompok eksternal seperti lobi Yahudi dan AIPAC dalam menentukan hal tersebut.

Berbeda dengan siklus sebelumnya, para progresif semakin didukung oleh kelompok-kelompok Arab Amerika dan Muslim yang mengorganisir diri dalam jumlah rekor untuk memastikan suara mereka didengar di Capitol Hill.

"Fakta bahwa akibat serangan AIPAC kita menghadapi kandidat penantang yang berat, kita punya rekor penggalangan dana karena komunitas Muslim merasa dinihilkan dan didehumanisasi sepanjang proses ini," kata Jamaal Bowman, anggota Kongres yang mengecam Israel, dalam wawancara dengan Associated Press bulan lalu.

Baca Juga: Tuntut Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Anggota Kongres sampai Aktris Mogok Makan di Gedung Putih

Anggota Kongres AS Jamaal Bowman menangis saat berbicara bersama legislator negara bagian dan pemimpin agama saat mogok makan di luar Gedung Putih menuntut Presiden Joe Biden menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza pada 29 November 2023. (Sumber: AP Photo)

AIPAC membela catatan kinerjanya, mengatakan kepada AP dalam pernyataan bahwa "sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai progresif saat berdiri membela negara Yahudi," dan kelompok itu mengklaim punya sejarah mendukung anggota Congressional Progressive Caucus.

Partai Demokrat di kongres telah lama peka terhadap perpecahan seputar Israel,  bahkan para legislator yang sejalan dengan AIPAC enggan membahas situasi tersebut secara resmi.

Bowman, yang termasuk dalam kelompok 19 Demokrat yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, menghadapi penantang Demokrat yang didukung oleh AIPAC.

Kelompok ini, yang secara historis memiliki pengaruh besar di Washington, telah beralih strategi dalam beberapa tahun terakhir, berubah dari organisasi pengajuan kebijakan menjadi langsung turun tangan membantu memilih Demokrat pro-Israel dan negara Yahudi.

Tahun 2022, kelompok ini mulai menantang incumbent Demokrat dalam pemilihan primer.

Menjelang November, kelompok AIPAC dan kelompok lobi yang sehalauan, kembali mulai memberikan sumbangan kepada kandidat yang melawan anggota "The Squad" yang mengecam perilaku militer Israel dan membela korban genosida di Gaza.

Selain Bowman, Demokrat yang menghadapi penantang dukungan lobi Yahudi termasuk Ilhan Omar dari Minnesota, Summer Lee dari Pennsylvania, dan Cori Bush dari Missouri, yang keempatnya tidak hanya menyerukan gencatan senjata tetapi juga menuntut AS menghentikan total bantuan kepada Israel.

Sementara di Palestina, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan hampir 28.000 warga Palestina, mengusir sebagian besar orang dari rumah mereka, dan mendorong seperempat populasi menuju kelaparan. 

Kelompok progresif dengan cermat mengawasi kampanye ini karena mereka memantau aliran uang yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam kontestasi kongres tingkat distrik yang biasanya hanya terlihat untuk pertarungan sengit kursi Senat.

Baca Juga: Yahudi Amerika Demo Tuntut Gencatan Senjata Israel di Kongres AS, 500 Orang Ditangkap

Unjuk rasa di Amerika Serikat menuntut penghentian bantuan militer AS kepada Israel yang akhirnya digunakan untuk melakukan genosida terhadap warga Gaza. Menjelang November, kelompok AIPAC dan lobi yang sehalauan kembali mulai memberikan sumbangan kepada kandidat yang melawan anggota Kongres yang mengecam perilaku militer Israel dan membela korban genosida di Gaza. (Sumber: Philadelphia Inquirer / AP Photo)

Tidak akan Pernah Jadi Pertarungan yang Adil

Tahun 2022, AIPAC menghabiskan sekitar 27 juta Dollar AS menargetkan kandidat progresif. Kekuatan perang mereka pada siklus ini diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat dari jumlah tersebut.

Hanya dalam satu kuartal terakhir, kelompok ini adalah donor terbesar untuk George Latimer, lawan Bowman dalam pemilihan primer Demokrat. AIPAC memberikan eksekutif Westchester County lebih dari 600.000 Dollar AS, mewakili lebih dari 40% dari total kontribusinya sejauh ini, menurut laporan keuangan kampanye yang diajukan pada hari Rabu.

Sementara itu, Bowman berhasil mengumpulkan lebih dari $730.000 secara total kuartal lalu, mayoritas berasal dari kelompok-kelompok Arab dan Muslim serta donor perorangan.

"(Kelompok Muslim dan Arab) membangun infrastruktur yang bersifat finansial, politik, dan sosial, untuk melawan AIPAC dan melawan entitas yang terus mendemonstrasikan mereka sebagai Muslim, Arab, dan orang berkulit cokelat," kata Bowman.

Ini menandai rekor kuartal penggalangan dana bagi mantan pendidik yang pada Desember 2021 baru saja berhasil mengumpulkan sumbangan senilai $200.000.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU