> >

Rusia Kebut Rencana Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, Senjata Berat Eropa Mulai Datang di Ukraina

Kompas dunia | 28 Maret 2023, 10:55 WIB
Pasukan Ukraina berjaga di wilayah Bakhmut dengan tank T-72. Jerman dan Inggris selesai mengirimkan tank-tank berat Barat ke Ukraina, Rusia kebut rencana menggelar senjata nuklir taktis di Belarusia. (Sumber: France24)

SLOVIANSK, KOMPAS.TV - Jerman dan Inggris selesai mengirimkan tank-tank beratnya  ke Ukraina. Tank-tank tersebut akan memberikan infus utama senjata lapis baja yang akan membantu pertempuran Kiev melawan serangan pasukan Rusia.  Demikian para pejabat Barat itu menyatakan Senin, (27/3/2023)

Tank-tank itu, yang lama ada dalam daftar keinginan peralatan militer Ukraina, dijanjikan ke Kiev awal tahun ini dan tiba tepat waktu untuk serangan musim semi yang diharapkan oleh pasukan Ukraina. Hal itu ditambah pengumuman Inggris yang akan mengirimkan amunisi tank dan artileri berisi uranium yang terdeplesi.

Kremlin berjanji menindaklanjuti rencana yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin dengan menyebarkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarusia, sebuah inisiatif yang menuai kritik luas sementara Amerika Serikat saat ini sudah menebar banyak senjata nuklir taktis di Eropa.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kepada wartawan hari Senin, Berlin telah memberikan tank tempur Leopard yang "sangat modern" ke Kiev, sebanyak 18 telah dikirim.

"Tank kami telah sampai ke tangan teman-teman Ukraina kami seperti yang dijanjikan dan tepat waktu," kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dalam sebuah pernyataan.

Mereka bergabung dengan tank Challenger dari Inggris, kata juru bicara kementerian pertahanan di Kyiv.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov sebelumnya mengatakan dia memeriksa "tambahan baru" untuk pasukan negara itu, tank Challenger serta kendaraan tempur infanteri Marder Jerman, ditambah truk lapis baja Cougar dan pengangkut personel lapis baja Stryker dari Amerika Serikat.

"Setahun yang lalu, tidak ada yang mengira bahwa dukungan mitra kami akan begitu kuat," kata Reznikov di Facebook.

Baca Juga: Menhan Ukraina Pamer Bantuan Tank Leopard: Mana Jalan menuju Moskow?

Jumlah senjata nuklir taktis Rusia dan Amerika Serikat. Seluruh senjata nuklir taktis Rusia masih berada di dalam negeri, sementara sebagian senjata nuklir taktis Amerika Serikat sudah disebar di Eropa. (Sumber: France24)

Penyebaran nuklir yang direncanakan

Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kritik Barat terhadap pengumuman senjata nuklir taktis Putin "tidak dapat memengaruhi rencana Rusia".

Berbicara dalam wawancara televisi dua hari sebelumnya, Putin mengatakan Moskow akan menempatkan senjata nuklir taktis "tanpa melanggar perjanjian internasional kami tentang non-proliferasi nuklir".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hari Senin mengatakan kepada kepala Badan Energi Atom Internasional bahwa tidak mungkin memulihkan keamanan di pembangkit nuklir Zaporizhzhia, sementara Rusia masih memegang kendali. Hal itu berkaitan dengan kunjungan Dirjen Badan  Tenaga  Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi,  ke lokasi tersebut.

 

"Tanpa penarikan segera pasukan dan personel Rusia dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia dan wilayah yang berdekatan, setiap inisiatif untuk memulihkan keselamatan dan keamanan nuklir pasti akan gagal," kata Zelensky kepada Grossi, menurut pernyataan kepresidenan.

Grossi diperkirakan akan mengunjungi pabrik nuklir akhir pekan ini.

"Saya bertemu Zelensky hari ini di Kota Zaporizhzhia dan mendapat banyak informasi tentang perlindungan PLTN Zaporizhzhia (pembangkit listrik tenaga nuklir) dan stafnya," katanya di Twitter.

"Saya tegaskan kembali dukungan penuh IAEA terhadap fasilitas nuklir Ukraina," katanya.

Baca Juga: Rusia Pasang Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, Ukraina: Minsk Jadi Sandera Nuklir Kremlin

Peluru kendali jelajah 3M-54E1 Kalibr yang bisa dipasang hulu ledak nuklir taktis. (Sumber: Allocer/Wikipedia)

Serangan rudal

Di timur Ukraina, rudal Rusia menghantam beberapa gedung di kota Sloviansk, menewaskan dua orang di dalam mobil mereka dan melukai lebih dari 30 orang, kata polisi setempat.

Sebuah topi berlumuran darah tergeletak di pinggir jalan, di samping mobil yang diparkir yang jok depannya berlumuran darah dan pecahan kaca.

Polisi mengatakan rudal itu adalah S-300 buatan Rusia, yang dirancang untuk pertahanan udara tetapi digunakan oleh Moskow untuk melakukan serangan darat di tengah laporan kekurangan amunisi.

Di Adviika, sebuah kota garis depan yang babak belur di wilayah Donetsk timur, seorang pejabat Ukraina hari Senin mengatakan pekerja kota sedang ditarik karena pasukan Rusia mengklaim keuntungan tambahan di dekatnya.

"Memalukan untuk mengakuinya, tetapi Avdiivka semakin terlihat seperti adegan dari film pasca-kiamat," kata kepala administrasi kota Vitalii Barabash di media sosial.

"Oleh karena itu, keputusan sulit dibuat untuk mengevakuasi ... pekerja kota, yang entah bagaimana berusaha menjaga kebersihan dan vitalitas kota."

Pasukan Rusia telah bekerja untuk merebut seluruh wilayah Donetsk timur selama beberapa bulan, dengan fokus pertempuran berpusat di Bakhmut, utara Avdiivka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU