> >

Laporan PBB: Partikel Uranium yang Diperkaya hingga 83,7% Ditemukan di Iran, Hampir Tingkat Senjata

Kompas dunia | 1 Maret 2023, 03:05 WIB
Penampakan fasilitas nuklir di Fordo, Iran. Inspektur Badan Pengawas Nuklir IAEA menemukan partikel uranium yang diperkaya hingga 83,7% di situs nuklir bawah tanah Fordo Iran. (Sumber: Maxar Technologies via AP)

WINA, KOMPAS.TV - Inspektur Badan Pengawas Nuklir IAEA menemukan partikel uranium yang diperkaya hingga 83,7% di situs nuklir bawah tanah Fordo Iran, demikian laporan yang dilihat oleh The Associated Press, Selasa (28/2/2023).

Laporan triwulanan rahasia yang dikeluarkan oleh IAEA berbasis di Wina ini kemungkinan akan memperbarui ketegangan antara Iran dan Barat terkait program nuklirnya.

Laporan IAEA hanya membicarakan "partikel" yang menunjukkan Iran tidak sedang membangun stok uranium yang diperkaya di atas 60% - tingkat di mana Iran telah memperkayanya untuk waktu yang cukup lama.

Ketegangan telah meningkat sejak Bloomberg pertama kali melaporkan pada 19 Februari inspektur dari International Atomic Energy Agency telah mendeteksi partikel uranium yang diperkaya hingga 84% di Iran.

Juru bicara program nuklir sipil Iran, Behrouz Kamalvandi, pada pekan lalu berusaha untuk menunjukkan setiap deteksi partikel uranium yang diperkaya hingga tingkat itu hanya sebagai efek samping yang sementara dari upaya mencapai produk akhir dengan kemurnian 60%. Namun, para ahli mengatakan variasi kemurnian yang sangat besar bahkan pada tingkat atomik akan tampak mencurigakan bagi inspektur.

Perjanjian nuklir Iran 2015 membatasi pengayaan uranium Teheran hingga 3,67% - cukup untuk menggerakkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Penarikan sepihak AS dari kesepakatan pada tahun 2018 memicu serangkaian serangan dan eskalasi oleh Iran terkait programnya.

Iran telah memproduksi uranium yang diperkaya hingga 60% - tingkat yang menurut para ahli nonproliferasi sudah tidak memiliki penggunaan sipil. Setiap tuduhan pengayaan di atas itu semakin meningkatkan ketegangan terkait program.

Uranium pada tingkat 84% hampir pada tingkat senjata dari 90% - yang berarti setiap stok material tersebut dapat digunakan dengan cepat untuk membuat bom atom jika Iran memilihnya.

Baca Juga: Putin Tangguhkan Partisipasi Rusia di Perjanjian Kontrol Nuklir, Tuduh NATO Bantu Serangan Drone

Presiden Iran Ebrahim Raisi  di Teheran, Iran pada 25 Januari 2022. Inspektur Badan Pengawas Nuklir IAEA menemukan partikel uranium yang diperkaya hingga 83,7% di situs nuklir bawah tanah Fordo Iran. (Sumber: Kantor Kepresidenan Iran via AP)

Sementara itu, Direktur Jenderal IAEA telah memperingatkan Iran sekarang memiliki cukup uranium untuk membuat "beberapa" bom nuklir jika memilih, namun kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan lagi untuk membangun senjata dan potensial meminiaturkannya untuk meletakkannya di atas misil. Komunitas intelijen AS, bahkan pada akhir pekan yang lalu, masih mempertahankan penilaian Iran tidak sedang mengejar bom atom.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU