> >

Wagner Rayu Warganya untuk Ikut Perang di Ukraina, Presiden Serbia Naik Darah!

Kompas dunia | 20 Januari 2023, 13:45 WIB
Presiden Serbia, Aleksandr Vucic. Vucic berjanji akan terus menolak sanksi bagi Rusia. (Sumber: Russian Foreign Ministry Press Office/TASS)

BEOGRAD, KOMPAS.TV - Presiden Aleksandar Vucic naik darah dengan kelakuan tentara bayaran Rusia, kelompok Wagner yang merayu warga Serbia untuk ikut perang di Ukraina.

Lewat video berbahasa Rusia kelompok Wagner merayu warga Serbia untuk mau direkrut guna bertempur bersama mereka di Ukraina.

Presiden Vucic pun mengungkapkan kemarahannya atas tingkat kelompok Wagner di TV Nasional Serbia.

“Mengapa Anda, dari Wagner, memanggil warga Serbia ketika Anda tahu bahwa hal tersebut bertentangan dengan regulasi kami,” tuturnya dikutip dari BBC, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga: Waduh, Bos CIA ke Ukraina Gelar Pertemuan Rahasia dengan Zelenskyy, Ada Apa?

Sebelumnya kritik kerap ditujukan kepada Serbia yang memprioritaskan hubungan pertemanan dengan Rusia di atas ambisinya untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE).

Tetapi dengan apa yang terjadi menunjukkan langkah Serbia tidak selalu hitam dan putih.

Vucic menegaskan bukan hanya Serbia netral terkait perang di Ukraina, tetapi juga mengaku sudah tak berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk waktu lama.

Serbia sendiri memiliki peraturan bahwa warga Serbia dilarang ambil bagian dalam konflik di luar negeri.

Jumlah rekrutan Serbia yang terlibat tampaknya tidak signifikan.

Beberapa memang ada yang bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina pada 2014, tetapi tidak dengan dukungan resmi apa pun.

 

Sebaliknya, pengadilan Serbia menghukum lebih dari dua lusin warganya karena ikut serta dalam pertempuran di medan perang asing.

Pada Kamis (19/1/2023), seorang pengacara dan kelompok anti-perang yang berbasis di Beograd, mengajukan pengaduan pidana terhadap duta besar Rusia serta kepala badan keamanan dan informasi Serbia (BIA).

Pengaduan tersebut karena dugaan merekrut warga Sebia untuk kelompok Wagner.

Di Serbia sendiri partai politik mainstream tak ada yang memperlihatkan dukungan terhadap invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Wow! AS Kirim 90 Strayker ke Ukraina, Unit Kendaraan Tempur dalam Paket Bantuan Rp37 Triliun

Sebaliknya, Serbia secara konsisten memilih mendukung resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Pada pekan lalu, Vucic menegaskan posisi Serbia atas invasi Rusia ke Ukraina.

“Bagi kami Krimea adalah Ukraina, Donbas adalah Ukraina, dan akan tetap seperti itu,” lanjutnya.

Meski begitu, Serbia berulang kali menolak untuk memberikan sanksi ke Rusia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU