> >

Data BNPT: Masih Ada Ratusan Foreign Terrorist Fighter asal Indonesia di Zona Konflik Suriah

Kompas dunia | 29 Desember 2022, 07:00 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyebut sebanyak 545 foreign terorist fighter (FTF) atau pejuang teroris asing asal Indonesia masih berada di zona konflik Suriah dan Irak. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Sebanyak 545 foreign terorist fighter (FTF) atau pejuang teroris asing asal Indonesia masih berada di zona konflik Suriah dan Irak.

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang disampaikan oleh Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.

FTF, kata Boy, merupakan pejuang teroris asing yang menjadi istilah bagi teroris asal negara tertentu yang ada di luar negeri.

Menurut Boy, dari 1.403 orang FTF, 545 orang masih ada di zona konflik Suriah dan Irak, 128 diketahui meninggal dunia, 174 orang menjadi returni, 556 orang menjadi deportan.

"Ini sudah kembali yang 556 orang ini," kata Boy pada acara Pernyataan Pers Akhir Tahun 2022 BNPT di Jakarta, Rabu (28/12/2022), dikutip Tribunnews.com.

Baca Juga: Polda Lampung Libatkan Densus 88 dan BNPT untuk Pengamanan Malam Natal, Amankan Gereja hingga Hotel

Ia menambahkan, untuk validasi profil WNI tersebut, satgas penanggulangan FTF RI menggandeng Ditjen Imigrasi, Ditjen Bea Cukai, Densus 88, dan WNI yang ada di zona konflik Suriah.

Selain di zona konflik Suriah, Satgas FTF RI juga mencatat ada 37 FTF di Filipina, sebanyak 21 FTF di Afghanistan, dan 11 orang menjadi deportan.

Satgas juga mencatat ada 138 anak-anak dalam kelompok tersebut.

"Dalam hal ini, kebijakan pemerintah kita melakukan asesmen terhadap anak-anak yang menjadi penyintas," kata Boy.

Baca Juga: Kepala BNPT Boy Rafli Yakin Umar Patek akan Jadi Warga yang Baik setelah Bebas dari Penjara

Aktivitas Satgas FTF RI telah melakukan kordinasi pengembalian terhadap 17 profil yang dideportasi dari berbagai negara.

Kepala BNPT mengatakan, sebanyak 6 profil telah dilakukan pemulangan ke daerah asal, dan 11 lainnya masih menjalani proses deradikalisasi di rumah perlindungan dan Trauma Center Kemensos di Bambu Apus.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU