> >

Lini Masa Singkat Pergolakan Politik 4 PM Inggris, Saling Cakar di Partai Konservatif

Kompas dunia | 21 Oktober 2022, 16:31 WIB
Perdana Menteri Inggris Liz Truss pada 14 Oktober 2022. Liz Truss mundur pada 20 Oktober. Inilah garis waktu konflik, pergolakan politik dan saling cakar di internal partai konservatif Inggris. (Sumber: Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV — Sebuah pepatah Inggris mengatakan, rentang waktu satu minggu adalah masa yang sungguh lama dalam politik. Liz Truss membuktikannya pada Kamis (20/10/2022), ketika dia menjadi perdana menteri Inggris dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah, seperti dilansir Associated Press, Jumat (21/10).

Dalam hitungan hari, rencana ekonomi Truss yang membuat pasar global gelisah dan pengunduran diri menteri-menteri utamanya memicu desakan dari dalam partainya sendiri agar Truss mundur.

Perombakan kepemimpinan bukanlah hal aneh dalam sejarah Partai Konservatif Inggris, yang masalah terakhirnya meledak setelah membara bertahun-tahun.

Inilah garis waktu konflik, pergolakan politik dan saling cakar di internal Partai Konservatif Inggris.

Baca Juga: Lima Nama Ini Digadang-gadang Gantikan Liz Truss sebagai PM Inggris, Termasuk Boris Johnson

PM Inggris Liz Truss mundur dari jabatannya karena mendapat banyak kritik tak mampu menangani krisis ekonomi Inggris. (Sumber: The Guardian)

Keputusan David Cameron

Beberapa pengamat menyebut, bibit krisis kepemimpinan Partai Konservatif saat ini muncul saat meributkan Uni Eropa pada masa kepemimpinan Cameron tahun 2010-2016.

Perdana menteri pro-Uni Eropa itu memutuskan untuk menyelesaikan perdebatan dengan menyerukan referendum nasional tentang keanggotaan Inggris di blok tersebut.

Dengan hampir 52 persen suara mendukung Inggris keluar Uni Eropa dan 48 persen untuk tetap berada di Uni Eropa, referendum 2016 menghasilkan Brexit yang ternyata memecah belah. Hal itu juga yang membuat Cameron mengundurkan diri.

Baca Juga: Boris Johnson Dilaporkan Mulai Kasak-kusuk Ingin Come Back Jadi PM, Drama Politik Inggris Makin Seru

Dua mantan perdana menteri Inggris Raya, Theresa May dan David Cameron (tengah) duduk bersama pasangan mereka menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II di Gereja Westminster Abbey, London, Inggris Raya, Senin (19/9/2022). (Sumber: Gareth Fuller/Pool PA via AP)

Mandat Brexit Theresa May

Theresa May menggantikan Cameron sebagai pemimpin Konservatif dan perdana menteri dengan mandat untuk "mewujudjan Brexit", atau mengawal keputusan mundurnya Inggris dari Uni Eropa.

Theresa May menjabat selama tiga tahun dan 11 hari, pada saat hengkangnya Inggris dari Uni Eropa masih tertunda.

House of Commons atau parlemen majelis rendah tiga kali menolak kesepakatan penarikan mundur Inggris dari Uni Eropa yang dinegosiasikan pemerintah Theresa May dengan Uni Eropa.

Masa itu adalah waktu yang penuh gejolak, terjepit frustrasi di Brussel dan perselisihan di Westminster.

Menyusul serangkaian pengunduran diri terkait Brexit dari pemerintahannya dan di bawah tekanan dari dalam partainya, May akhirnya mengundurkan diri.

Baca Juga: Pidato Pengunduran Diri PM Inggris Liz Truss, Singgung Ulah Putin di Ukraina

PM Inggris Liz Truss berbicara kepada media di Downing Street di London, Kamis, 20 Oktober 2022. Truss mengatakan dia mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris. (Sumber: AP Photo/Alberto Pezzali)

Giliran Boris Johnson

Pada Juli 2019, juru kampanye Brexit Boris Johnson menjadi perdana menteri ketiga Inggris hanya dalam waktu tiga tahun.

Johnson membuat Brexit akhirnya terjadi pada Januari 2020 setelah empat tahun pertengkaran internasional.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU