> >

Menlu India Bela Sikap Negaranya yang Jaga Hubungan Diplomatik dengan Myanmar

Kompas dunia | 18 Agustus 2022, 20:28 WIB
Dr. Jaishankar hari Kamis (18/8/2022) membela hubungan negaranya dengan junta militer Myanmar, mengutip sejarah sejak perang melawan kolonialisme. (Sumber: Straits Times)

BANGKOK, KOMPAS.TV - Menteri luar negeri India Subrahmanyam Jaishankar membela hubungan negaranya dengan junta militer Myanmar, seperti laporan Straits Times, Kamis (18/8/2022).

Posisi India itu ditegaskan meski kekhawatiran internasional terus meningkat atas eksekusi mati aktivis demokrasi baru-baru ini dan pertanyaan tentang legitimasi pemilihan umum yang direncanakan untuk tahun depan.

Tahun lalu, eksperimen demokrasi Myanmar yang telah berlangsung selama satu dekade berhenti mendadak lewat kudeta militer. Kudeta itu kemudian berkembang menjadi konflik berdarah setelah militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.

Myanmar saat ini menjadi paria dunia, dan beberapa negara Barat menurunkan tingkat hubungan diplomatik dan menghujani junta militer dengan berbagai sanksi ekonomi.

Tetapi, India, China, dan Rusia terus terlibat dengan junta militer, termasuk melakukan kunjungan setingkat menteri.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan posisi New Delhi atas Myanmar konsisten selama beberapa dekade hingga ke perjuangan melawan kolonialisme.

"Hubungan kami bukanlah sesuatu yang harus dinilai oleh politik saat ini," kata Dr Jaishankar saat bicara di Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thailand.

Sebagai tetangga langsung, India tidak dapat menghindari berurusan dengan rezim junta militer karena masalah perbatasan seperti kejahatan terorganisir, virus corona, dan pemberontak India di Myanmar, katanya.

Baca Juga: Menlu Rusia Datang ke New Delhi, Puji Objektivitas India dalam Konflik Rusia dan Ukraina

Utusan Khusus PBB Noeleen Heyzer hari Rabu, (17/8/2022) mengatakan rakyat Myanmar memiliki hak atas demokrasi dan penentuan nasib sendiri yang bebas dari rasa takut (Sumber: Straits Times)

"Kita juga harus mengelola hubungan perbatasan kita dan kerumitan sebagai tetangga," katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU