> >

Krisis Pangan Dunia akibat Sanksi Eropa Jadi Salah Satu Agenda yang Dibahas Jokowi dan Putin

Krisis rusia ukraina | 30 Juni 2022, 22:59 WIB
Presiden Joko Widodo berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun 2016. Kremlin mengumumkan agenda pembicaraan kedua pemimpin tanggal 30 Juni 2022. (Sumber: Jakarta Post)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Persoalan krisis pangan dunia jadi salah satu materi yang dibahas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Koresponden KOMPAS TV di Rusia, Laurence Raymond Sihombing menyatakan, persoalan krisis pangan menjadi hal yang penting, di samping niat baik Indonesia mendorong perdamaian Rusia-Ukraina.

Raymond menilai, pemicu krisis pangan dunia bukanlah karena Rusia memblokade pelabuhan-pelabuhan di Ukraina sehingga tidak bisa mengekspor gandum. Melainkan, terletak pada sanksi Eropa terhadap Rusia. 

Baca Juga: Jokowi dan Ibu Iriana Sempatkan Beri Bantuan Medis ke Rumah Sakit di Kyiv

Raymond yang juga co-founder Asosiasi Persahabatan Rusia-Indonesia menyatakan, dalam statistik dunia, gandum Ukraina hanya satu persen dari kebutuhan pangan dunia. 

Pertemuan antara Jokowi dan Putin dinilai dapat memainkan diplomasi ke negara Barat untuk memikirkan kembali sanksi terhadap Rusia yang berujung pada krisis pangan dunia.

"Antara dua presiden ini penting sekali memainkan diplomasinya untuk kemudian dari Presiden Jokowi menyampaikan ke negara Barat: 'Tolong cabut sanksi Rusia karena kita akan kelaparan seluruh dunia'," ujar Raymond saat dihubungi KOMPAS TV dalam program KOMPAS Petang, Kamis (30/6/2022).

Terkait upaya Indonesia mendorong perdamaian Rusia-Ukraina, Raymond menilai, kemungkinan terwujudnya perdamaian antara dua negara yang tengah berkonflik itu, sangat kecil.

Baca Juga: Kremlin Ungkap Agenda Pertemuan, Putin akan Jelaskan Lengkap soal Ukraina pada Presiden Joko Widodo

Pasalnya, menurutnya, Rusia memiliki target dan beberapa rencana yang harus dipenuhi dalam menentukan apakah 'operasi militer khusus' ke Ukraina selesai atau tetap berjalan.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU