> >

Rusia dan Ukraina Bertempur Sengit Perebutkan Lysychansk, Benteng Terakhir Ukraina di Timur

Krisis rusia ukraina | 30 Juni 2022, 16:52 WIB
Ilustrasi. Seorang warga menjinjing galon air di Slovyansk, kota di Donbass yang berada dekat medan pertempuran pasukan Rusia-Ukraina di Sievierodonetsk dan Lysychansk. (Sumber: Francisco Seco/Associated Press)

SLOVIANSK, KOMPAS.TV — Pasukan Rusia hari Kamis, (30/6/2022) berjibaku mengepung benteng terakhir perlawanan Ukraina di wilayah Donbas, seperti laporan Associated Press, Kamis, (30/6/2022).

Gerakan merangsek pasukan Moskow untuk menguasai seluruh wilayah Donbas dari Ukraina difokuskan pada Lysychansk, benteng terakhir Ukraina yang tersisa di provinsi Luhansk.

Pasukan Rusia dan pasukan Donetsk serta Lugansk kini sudah menguasai 95 persen Luhansk dan sekitar setengah dari Donetsk, dua provinsi yang sebagian besar berbahasa Rusia.

Staf Umum Tentara Ukraina mengatakan pasukan Rusia membombardir Lysychansk dan bentrok dengan pasukan pertahanan Ukraina di sekitar kilang minyak di pinggir kota.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan unit pengintai Rusia mencoba memasuki Lysychansk  hari Rabu, tetapi dicegat pasukan Ukraina.

Dia mengatakan Rusia berusaha memblokir jalan raya yang digunakan untuk mengirimkan pasokan dan sepenuhnya sudah mengepung kota.

"Rusia mengerahkan hampir semua kekuatan mereka untuk merebut kota itu," kata Haidai.

Baca Juga: Rusia Mulai Bidik Kota Lysychansk Usai Kuasai Penuh Severodonetsk

Detik-detik rudal menghantam mall di Kremenchuk, Ukraina pada Selasa (28/6/2022). (Sumber: Twitter Anton Gerashchenko)

Berbicara pada kunjungan ke Turkmenistan Kamis pagi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tujuannya di Ukraina tidak berubah sejak awal perang.

Dia mengatakan tujuan mereka adalah "pembebasan Donbas, perlindungan rakyat wilayah itu dan penciptaan kondisi yang akan menjamin keamanan Rusia sendiri." Putin pada kesempatan tersebut tidak menyebutkan tujuan aslinya yang dinyatakan untuk "demiliterisasi" dan "de-Nazify" Ukraina.

Dia membantah Rusia menyesuaikan strategi setelah gagal merebut Kyiv pada tahap awal konflik. "Seperti yang Anda lihat, pasukan bergerak dan mencapai tanda yang ditetapkan untuk mereka pada tahap yang ditentukan dari pertempuran ini.

"Semuanya berjalan sesuai rencana," kata Putin pada konferensi pers di Turkmenistan.

Sementara itu, pemakaman diadakan hari Kamis untuk beberapa dari 18 orang yang dikonfirmasi tewas oleh serangan rudal Rusia Senin di sebuah pusat perbelanjaan yang sibuk di Kremenchuk.

Tim terus mencari di antara puing-puing untuk mencari 20 orang lainnya yang masih hilang.

Petugas pers Layanan Darurat Negara Ukraina Svitlana Rybalko mengatakan kepada The Associated Press,  seiring penemuan 18 mayat, penyelidik menemukan fragmen dari delapan mayat lain.

Baca Juga: Digempur Rusia, Militan Ukraina Tinggalkan Kawasan Kilang Minyak Lisichansk

Rusia dan pasukan Donetsk serta Luhansk dilaporkan bersiap mengalihkan serbuan ke arah kota Lysychansk usai menduduki sepenuhnya kota utama Severodonetsk (Sumber: France24 via AFP)

Tidak segera jelas apakah itu berarti ada lebih banyak korban, sementara sejumlah korban selamat mengalami patah kaki.

Setelah serangan di mal, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia menjadi negara "teroris".

Hari Rabu, Zelenskyy mencela NATO karena tidak memperlengkapi negaranya secara lebih lengkap.

“Kebijakan pintu terbuka NATO seharusnya tidak menyerupai pintu putar tua di kereta bawah tanah Kyiv, yang tetap terbuka tetapi tertutup ketika Anda mendekati mereka sampai Anda membayar,” kata Zelenskyy kepada para pemimpin NATO yang bertemu di Madrid, berbicara melalui tautan video.

"Apakah Ukraina belum membayar cukup? Bukankah kontribusi kita untuk membela Eropa dan seluruh peradaban sudah cukup?"

Dia meminta sistem artileri yang lebih modern dan senjata lainnya serta memperingatkan para pemimpin NATO bahwa mereka harus memberikan bantuan yang dibutuhkan Ukraina untuk mengalahkan Rusia atau "menghadapi perang yang tertunda antara Rusia dan Anda sendiri."

Di Ukraina selatan, jumlah korban tewas dari serangan rudal Rusia hari Rabu di sebuah gedung apartemen di Mykolaiv naik menjadi enam, menurut Gubernur Vitaliy Kim. Enam orang lainnya terluka.

Mykolaiv adalah pelabuhan utama dan merebutnya - serta Odesa lebih jauh ke barat - akan menjadi kunci tujuan Rusia untuk memotong Ukraina dari pantai Laut Hitamnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU