> >

Evakuasi Pasukan Ukraina dari Pabrik Azovstal Sulit, Para Pemimpin Barat Diminta Membantu

Krisis rusia ukraina | 14 Mei 2022, 06:49 WIB
Pabrik baja Azovstal disebut sebagai pertahanan terbaik bagi pasukan Ukraina di Mariupol, yang tengah dikepung Rusia. (Sumber: AP Photo/Sergei Grits)

KIEV, KOMPAS.TV - Evakuasi untuk membebaskan pasukan Ukraina dari pabrik Azovstal yang dikepung Rusia, dipastikan sangat sulit.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereschuk menegaskan, negosiasi dengan Rusia untuk membebaskan pasukan Ukraina dari benteng terakhir di Mariupol itu, berlangsung alot.

“Hasilnya mungkin tak disukai semua orang, tetapi tugas kami adalah mengevakuasi semua anak-anak kami. Semua dari mereka. Hidup-hidup,” tulisnya pada postingan online dilansir dari BBC, Jumat (13/5/2022).

Pemerintah Ukraina sendiri sebelumnya telah mendorong jalan yang aman bagi 38 prajurit Ukraina yang terluka parah.

Baca Juga: Ukraina akan Persenjatai Jutaan Pasukannya untuk Hadapi Fase Baru Perang Lawan Rusia

Hal itu sebagai imbalan untuk pertukaran dengan tentara Rusia yang ditangkap.

Pabrik Azovstal sendiri sebelumnya digunakan sebagai pengungsian untuk ratusan warga sipil dan pasukan Ukraina.

Tetapi setelah beberapa pekan terperangkap, warga sipil bisa dibebaskan melalui sejumlah konvoi kemanusiaan pekan lalu.

Sejak itu, negosiasi untuk membebaskan pasukan Ukraina yang tertahan di sana dimulai.

Pemimpin pasukan Ukraina di Azovstal pun meminta agar para pemimpin negara-negara Barat mau membantu evakuasi mereka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC/Ukrinform


TERBARU