> >

Orang Paling Kaya Ukraina Janjikan Bangun Kembali Mariupol yang Luluh Lantak

Krisis rusia ukraina | 17 April 2022, 02:05 WIB
Tentara Rusia dari kesatuan Chechnya berpatroli di Mariupol, 15 April 2022. Orang terkaya Ukraina Rinat Akhmetov berjanji membantu membangun kembali kota Mariupol yang terkepung dan kini hancur luluh lantak. (Sumber: Straits Times)

"Dan perang tentu bukan saatnya untuk berselisih... Kami akan membangun kembali seluruh Ukraina," katanya, seraya menambahkan dia kembali ke negara itu pada 23 Februari dan telah berada di sana sejak itu.

Akhmetov tidak mengatakan di mana tepatnya berada, tetapi dia berada di Mariupol pada 16 Februari, hari di mana beberapa badan intelijen Barat memperkirakan invasi akan dimulai.

"Saya berbicara dengan orang-orang di jalanan, saya bertemu dengan pekerja," katanya. "Ambisi saya adalah kembali ke Mariupol Ukraina dan menerapkan rencana (produksi baru) kami sehingga baja yang diproduksi Mariupol dapat bersaing di pasar global seperti sebelumnya."

Akhmetov, orang terkaya Ukraina, mengalami penyusutan nilai usaha sejak 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dan dua wilayah timur Ukraina - Donetsk dan Luhansk - memproklamasikan kemerdekaan mereka dari Kiev.

Baca Juga: Efek Besar Perang Ukraina: Warga Mariupol Kelaparan hingga Kurangnya Pasokan Pangan Dunia

 

Seorang perempuan yang kehilangan suaminya menangis sambil memeluk anaknya di rumah sakit Mariupol, timur Ukraina, 11 Maret 2022. Orang terkaya Ukraina Rinat Akhmetov berjanji membantu membangun kembali kota Mariupol yang terkepung dan kini hancur luluh lantak. (Sumber: Mstyslav Chernov/Associated Press)

Menurut majalah Forbes, kekayaan bersih Akhmetov tahun 2013 mencapai USD15,4 miliar. Saat ini hanya mencapai USD3,9 miliar.

"Bagi kami, perang pecah pada 2014. Kami kehilangan semua aset kami baik di Krimea maupun di wilayah Donbass yang diduduki sementara. Kami kehilangan bisnis kami, tetapi itu membuat kami semakin tangguh dan kuat," katanya.

"Saya yakin, sebagai bisnis swasta terbesar di negara itu, SCM akan memainkan peran kunci dalam rekonstruksi pasca-perang Ukraina," katanya, mengutip para pejabat yang mengatakan kerusakan akibat perang telah mencapai USD1 triliun.

"Kami pasti akan membutuhkan program rekonstruksi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, Rencana Marshall untuk Ukraina," katanya, mengacu pada proyek bantuan AS yang membantu membangun kembali Eropa Barat setelah Perang Dunia II.

"Saya percaya kita semua akan membangun kembali Ukraina yang bebas, Eropa, demokratis, dan sukses setelah kemenangan kita dalam perang ini."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times/Associated Press


TERBARU