> >

WHO Dirikan Lembaga yang akan Bantu Integrasi Pengobatan Tradisional ke Sistem Kesehatan Dunia

Kompas dunia | 4 April 2022, 20:44 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Pusat Pengobatan Tradisional Global (Global Center for Traditional Medicine) yang akan dibuka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupaya memperbaiki dengan membawa ilmu pengetahuan dan teknologi modern dalam mempelajari dan mempromosikan obat-obatan serta perawatan tradisional. (Sumber: WHO)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Sekitar 80 persen penduduk dunia diperkirakan menggunakan beberapa bentuk pengobatan dan praktik tradisional seperti akupunktur dan Ayurveda.

Namun, pengobatan tradisional masih kekurangan bukti ilmiah yang dapat diandalkan untuk mendukung klaim pengobatan sehingga menahan integrasi mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan global.

Pusat Pengobatan Tradisional Global (Global Center for Traditional Medicine) yang akan dibuka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupaya memperbaiki kondisi tersebut.

Caranya, dengan membawa ilmu pengetahuan dan teknologi modern dalam mempelajari dan mempromosikan obat-obatan serta perawatan tradisional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan, seperti laporan The Straits Times, Senin (4/4/2022).

WHO dan India menandatangani perjanjian pada 25 Maret lalu untuk mendirikan pusat, yang akan mencakup semua bentuk pengobatan tradisional, termasuk pengobatan tradisional Tiongkok (TCM), di Jamnagar di negara bagian Gujarat, India barat.

Lembaga tersebut akan fokus pada membangun "basis bukti yang kuat untuk kebijakan dan standar pada praktik dan produk obat tradisional", membantu mengintegrasikannya ke dalam sistem kesehatan dan mengatur "kualitas dan keamanannya untuk dampak yang optimal dan berkelanjutan."

WHO akan meluncurkan lembaga tersebut secara resmi pada 21 April 2022 nanti. 

Dalam sebuah pernyataan kepada The Straits Times, WHO mengatakan, pusat tersebut akan fokus pada empat bidang strategis untuk mengoptimalkan kontribusi obat tradisional terhadap kesehatan global dan pembangunan berkelanjutan.

Empat bidang itu adalah bukti dan pembelajaran, data dan analitik, keberlanjutan dan kesetaraan, serta inovasi dan teknologi.

Baca Juga: China Izinkan Penggunaan 3 Obat Tradisional China Untuk Pengobatan Covid-19

Pusat Pengobatan Tradisional Global (Global Center for Traditional Medicine) yang akan dibuka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Gujarat, India, berupaya memperbaiki dengan membawa ilmu pengetahuan dan teknologi modern dalam mempelajari dan mempromosikan obat-obatan serta perawatan tradisional. (Sumber: WHO/Yoshi Shimizu)

Upaya lembaga itu termasuk meningkatkan aksesibilitas dan kegunaan bukti penelitian dan tinjauan sistematis oleh jaringan peneliti dan ilmuwan global.

Selain itu, akan mengembangkan sumber daya pendidikan untuk mempromosikan kesadaran berbasis bukti obat tradisional dan membangun kapasitas tenaga kerja yang menggunakannya. 

Pusat tersebut juga akan mengadopsi kecerdasan buatan dan metode inovatif lainnya untuk mengidentifikasi, menilai dan meningkatkan inovasi di bidang obat tradisional.

Menjelaskan kenapa memilih India sebagai lokasi, WHO mengatakan negara itu memainkan "peran kepemimpinan dalam mengadakan kolaborasi lintas-regional dan global pada pengobatan tradisional dan kemajuan ilmiah."

India memberikan komitmen sekitar USD250 juta untuk mendukung pendirian, infrastruktur, dan operasi pusat tersebut.

Ini termasuk 35 hektare tanah di Jamnagar untuk gedung dan bangunan baru pada 2024, kantor sementara, dan dukungan untuk biaya operasional dengan komitmen 10 tahun.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU