> >

Penuh Haru dan Bahagia, Umat Muslim Arab Saudi Sambut Ramadan Pertama Bebas Pembatasan Covid-19

Kompas dunia | 2 April 2022, 20:48 WIB
Umat Muslim di seluruh dunia berharap pembatasan sosial yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang menghalangi begitu banyak orang untuk menjalankan ibadah Ramadan, tidak akan pernah terlihat lagi dalam hidup mereka dan seterusnya. (Sumber: Arab News)

JEDDAH, KOMPAS.TV - Dua tahun lalu, di puncak tahap awal pandemi Covid-19, umat Islam di seluruh dunia terpaksa menjalankan bulan suci Ramadan di bawah pembatasan sosial sangat ketat, Banyak masjid di dunia menunda salat berjamaah hingga keadaan kembali menjadi aman dari penularan virus. Termasuk di Arab Saudi.

Selama dua tahun, umat muslim kehilangan kesempatan untuk mensyukuri nikmat waktu bersama keluarga besar dan menikmati tradisi berbuka puasa bersama. Apalagi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah dan Madinah.

Melansir Arab News, Sabtu (2/4/2022), banyak yang merayakan Ramadan kali ini dengan kenangan sedih karena ditinggal oleh orang tua maupun saudara-saudara mereka yang wafat terkena Covid-19. Namun, umat muslim selalu berkhidmat mencari keikhlasan dan mensyukuri nikmat yang diberikan sang Pencipta.

Sekarang, berkat perlindungan vaksinasi Covid-19 massal, banyak tindakan pencegahan semakin dilonggarkan, termasuk aturan jarak sosial. Larangan bepergian juga dicabut, dan kehidupan sehari-hari mulai kembali normal.

Akibatnya, banyak muslim di seluruh dunia, untuk pertama kalinya sejak Ramadan 2019, sekali lagi bebas menjalankan Ramadhan dengan cara yang biasa mereka lakukan.

Bulan sabit Ramadan terlihat di Arab Saudi pada Jumat malam. Ini berarti bulan suci Ramadan secara resmi dimulai pada hari Sabtu (2/4/2022) menurut pengumuman resmi dari Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi.

Empat negara Teluk Arab lainnya, Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab, juga mengumumkan dimulainya Ramadan pada hari Sabtu. Sementara Oman mengatakan Ramadan akan dimulai sehari setelahnya.

Tidak ada yang menduga pada hari terakhir Ramadan tahun 2019, saat itu 3 Juni, jamaah kaum Muslimin yang berkumpul di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk menunaikan salat Tarawih, akan menjadi yang terakhir selama Ramadan, hingga dua tahun kemudian.

Baca Juga: Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan Awal Ramadan 1443 H Jatuh pada Hari Ini

Ramadan di Kabah dan Masjidil Haram tahun 2020, kiri, tanpa salat tarawih, dan tahun 2021, dimana ibadah dilaksanakan dengan aturan super ketat. Kini tahun 2022, seluruh aturan telah dicabut dan umat Muslim kembali menunaikan Ramadan seperti tradisi. (Sumber: Arab News)

Sembilan bulan kemudian, pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan wabah virus corona baru, yang awalnya muncul di kota Wuhan di China, menjadi pandemi global yang meluas.

Pemerintah di seluruh dunia segera mulai merespons dengan memberlakukan kontrol ketat terhadap kebebasan bergerak dan interaksi sosial.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di Kerajaan pada 2 Maret tahun itu. Pasien warga Saudi, yang melakukan perjalanan dari Iran melalui Bahrain dan masuk lewat King Fahd Causeway, segera menjalani karantina.

Kementerian mengirim tim pengendalian infeksi untuk melacak dan menguji siapa pun yang pernah berhubungan dengannya.

Dua hari kemudian, warga Saudi kedua dites positif terkena virus. Dan dalam waktu singkat, kasus Covid-19 mulai meningkat pesat di seluruh Kerajaan, seperti di banyak negara lain.

Pada 6 Maret 2020, sebuah foto halaman melingkar di Masjidil Haram menjadi viral di media sosial. Biasanya, halaman Masjidil Haram dipenuhi dengan jamaah yang mengenakan jubah putih yang berjalan mengelilingi Ka'bah. Tetapi, pada foto itu, lingkaran seperti piring itu, demikian sebutan untuk halaman di sekeliling Ka'bah, terlihat kosong, hening, sunyi, dan terdiam, tanpa kehidupan, benar-benar kosong kecuali beberapa penjaga keamanan.

Gambaran yang menyedihkan itu tampaknya merangkum tingkat keparahan darurat kesehatan yang meningkat pesat di Arab Saudi.

“Pemandangan sekeliling Ka'bah yang kosong dan hening itu adalah hantaman palu kenyataan,” kata Sanaa Abdulhakeem, 72, seorang pensiunan guru Arab Saudi, mengatakan kepada Arab News.

Baca Juga: Joe Biden Beri Pesan Ramadan 2022 ke Muslim Dunia, Kutip Surat Az-Zalzalah dari Al-Quran

Ramadan 2020, dimana Masjidil Haram kosong, sunyi, dan hening tanpa manusia kecuali petugas keamanan dan petugas kebersihan. Umat Muslim di seluruh dunia tahun 2022 ini berharap pembatasan sosial yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang menghalangi begitu banyak orang untuk menjalankan prinsip-prinsip inti iman mereka, tidak akan pernah terlihat lagi dalam hidup mereka dan seterusnya. (Sumber: Arab News)

“Tidak pernah dalam hidup saya, saya melihat masjid kosong. Saya lahir tepat di seberang masjid di Mekah dan tinggal sepanjang hidup saya di dekatnya. Ini adalah tempat yang selalu ramai dengan kehidupan. Keheningan hanya terjadi ketika para jamaah salat berjamaah dengan imam.”

Pembatasan pandemi berarti Abdulhakeem dan kerabatnya terpaksa memutuskan tradisi keluarga yang dijunjung tinggi dalam menyambut dan memberi makan para peziarah yang berkunjung.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Arab News


TERBARU