> >

Kaitkan Vaksin Covid-19 dengan AIDS, Kejaksaan Tinggi Brasil Diperintahkan Periksa Bolsonaro

Kompas dunia | 4 Desember 2021, 09:28 WIB
Presiden Jair Bolsonaro saat berbicara di istana kepresidenan di Brasilia, Brasil, 15 September 2021. (Sumber: Eraldo Peres/Associated Press)

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Alexandre de Moraes, seorang hakim Mahkamah Agung Brasil, memerintahkan agar Presiden Jair Bolsonaro diperiksa. Sang presiden diminta diperiksa terkait komentarnya yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan AIDS.

Pada Jumat (3/12/2021), Moraes memerintahkan Jaksa Agung Augusto Aras memeriksa Bolsonaro.

Bolsonaro diduga sengaja menyiarkan pernyataan palsu pada 24 Oktober 2021. Waktu itu, melalui sebuah siaran, ia mengatakan “laporan resmi dari pemerintah Inggris Raya menyebut bahwa orang yang divaksinasi penuh menunjukkan gejala acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) lebih cepat dari yang diduga.”

Video Bolsonaro tersebut sempat ramai dilihat di media sosial. Facebook dan Instagram kemudian menghapus unggahan itu dan menyebutnya melanggar pedoman komunitas mereka.

Pernyataan Bolsonaro itu juga dibantah kalangan ilmuwan.

Baca Juga: Senator Brasil Ingin Bolsonaro Didakwa dengan Tuduhan Lalai Hadapi Pandemi

Moraes menyebut Bolsonaro “menggunakan modus operandi skema diseminasi massal di media sosial.” Dugaan ini perlu pemeriksaan lebih jauh.

Sementara itu, Bolsonaro membela diri dari pernyataan tersebut. Ia mengaku sebatas mengutip artikel majalah Exame dan tidak sedang membuat pernyataan.

Perintah hakim ini pun seiring meningkatnya kecurigaan terhadap penanganan pandemi oleh pemerintahan Bolsonaro.

Pada Oktober lalu, Senat Brasil meminta presiden populer itu diperiksa tentang kegagalan mengatasi pandemi Covid-19.

Sejak awal pandemi, Bolsonaro dikenal cenderung meremehkan efek Covid-19. Brasil pun menjadi salah satu negara dengan dampak terparah, mencatatkan lebih dari 610.000 kematian akibat Covid-19, kedua tertinggi di dunia.

Akan tetapi, pemeriksaan dan tuntutan terhadap Bolsonaro masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, Jaksa Agung Brasil dikenal enggan mengusik presiden dan belum memeriksanya kendati telah diminta Senat.

Baca Juga: Presiden Brasil Bolsonaro Diprotes Warga Soal Penanganan Covid-19, Lebih Dari 600 Ribu Meninggal


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU