> >

Belum Move On dari Hasil Pilpres 2020, Donald Trump Tantang Editor Surat Kabar dan Politikus Debat

Kompas dunia | 30 November 2021, 01:05 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menantang para editor surat kabar dan politikus untuk berdebat tentang klaimnya bahwa telah terjadi banyak kecurangan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2020 lalu. (Sumber: AP Photo/Seth Wenig)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menantang para editor surat kabar dan politikus untuk berdebat tentang klaimnya bahwa telah terjadi banyak kecurangan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2020 lalu.

Itu disampaikannya dalam sebuah pernyataan tertulis yang dibagikan lewat email pada Minggu (28/11/2021) seperti dilansir Newsweek, Senin (29/11/2021).

Trump menuding “media berita palsu” telah memandang rendah apa yang dia sebut sebagai “hasil sebenarnya” dari Pilpres 2020.

“Saya bersedia menantang kepala-kepala berbagai surat kabar atau bahkan politikus kiri-jauh, yang telah melanggengkan Kebohongan Besar Sejati yaitu ketidakberesan pemilih dan kecurangan dalam skala besar dan menentukan,” kata Trump dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga: Perundingan Nuklir Berlanjut, Iran Ogah Ketemu Delegasi AS

Trump mengklaim aksi unjuk rasa pada 6 Januari 2021 lalu dipicu oleh adanya hasil pilpres yang palsu.

“Walaupun aku bersedia melakukannya (berdebat, red), mereka tidak akan mau karena mereka tidak bisa melawan fakta di negara-negara bagian termasuk Wisconsin, Pennsylvania, Michigan, Georgia, Arizona, Nevada, New Hampshire, dan lainnya seperti New Mexico, di mana Menteri Luar Negeri Demokrat mengubah undang-undang pemungutan suara tanpa persetujuan legislatif tepat sebelum pemilu, sehingga membuat kandidat presiden dari Republik mustahil untuk menang,” tukasnya.

“Kalau siapa pun mau berdebat di depan publik tentang fakta-faktanya, bukan fiksinya, tolong beri tahu saya. Ini akan menjadi peningkat rating televisi,” ujar Trump.

Baca Juga: Rusia Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik di Laut Putih, Disebut 9 Kali Lipat Kecepatan Suara

Trump mengklaim telah terjadi kecurangan yang meluas pada pilpres 2020. Namun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2020 lalu dengan 306 suara elektoral melawan 232. Tetapi popularitas Partai Demokrat telah menurun sejak kemenangan Biden.

Pada 6 Januari 2021, para pendukung Trump berkumpul di Washington DC untuk memprotes sertifikasi hasil pemilu. Saat itu, ratusan orang merangsek ke gedung Kongres Amerika Serikat.

Baca Juga: Matthew McConaughey Tegaskan Tak akan Maju sebagai Gubernur Texas 2022

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Newsweek


TERBARU