> >

Ditangkap karena Tak Beri Warga Kulit Putih Kursi, Wanita Ini Ingin Catatan Kriminalnya Dihapus

Kompas dunia | 28 Oktober 2021, 12:06 WIB
Aktivis hak sipil AS, Claudete Colvin meminta agar catatan kriminalnya dihapus setelah pada 1955 dirinya ditangkap polisi seusai dianggap melawan karena menolak memberikan kursi bus kepada warga kulit putih. (Sumber: AP Photo/Julie Jacobson, File)

ALABAMA, KOMPAS.TV - Seorang aktivis hak sipil berusia 82 tahun, Claudette Colvin, ingin agar catatan kriminalnya dihapus.

Colvin memiliki catatan kriminal setelah ditangkap polisi Amerika Serikat (AS) pada 1955 setelah tak memberikan kursi bus kepada warga kulit putih.

Colvin yang saat itu berusia 15 tahun dituduh melakukan penyerangan terhadap polisi setelah dirinya ditangkap karena penolakannya itu di Montgomery, Alabama dan diberikan masa percobaan.

Ia pun kemudian melakukan gugatan di pengadilan karena masa percobaannya secara resmi tak berakhir.

Baca Juga: Inggris dan Prancis Bersitegang Gara-Gara Penangkapan Ikan

“Saya sekarang seorang perempuan tua. Membuat catatan kriminal saya dihapuskan akan berarti sesuatu untuk cucu dan cicit saya. Itu akan menjadi sesuatu untuk anak kulit hitam lainnya,” ujarnya dikutip BBC.

“Setidaknya, Anda bisa mengatakan kini saya bukan lagi anak yang nakal,” tambahnya.

Pengcaranya mengatakan bahwa masa percobaan itu menyebabkan kehidupannya dibayangi hal buruk.

Colvin meninggalkan Alabama pada usia 20 tahun dan menghabiskan puluhan tahun hidupnya di New York.

Namun, keluarganya selalu khawatir apa yang akan terjadi kepadanya saat ia datang untuk mengunjungi mereka.

Pada wawancara dengan BBC yang dilakukan pada 2018, Colvin mengatakan ia tak takut, namun kecewa dan marah, karena menurutnya ia duduk di kursi yang benar.

Colvin merupakan orang pertama yang ditangkap karena melanggar kebijakan segregasi bus Montgomery.

Baca Juga: Pertemuan Taliban dengan Delegasi Asing Dikecam, Tak Ada Wakil Perempuan dan Disebut Pesta

Namun, ketika itu ceritanya tak begitu diketahui.

Baru tak lama kemudian, Rosa Park menjadi figure utama dari gerakan hak sipil, setelah kasusnya menjurus pada boikot dari sistem bus.

Colvin sendiri mengaku ia terisnpirasi oleh aktivis gerakan anti-perbudakan, Harriet Tubman dan Sojourner Truth.

Ia kemudian ikut bersaksi pada kasus yang kemudian secara efektif menghentikan segregasi di bus pada 1956.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : BBC


TERBARU