> >

Ancaman Mengerikan Geng Haiti yang Culik 17 Misionaris AS, Siap Membunuh jika Tebusan Tak Dibayar

Kompas dunia | 23 Oktober 2021, 12:06 WIB
Situasi permukiman Jalouise di Port-au-Prince, Haiti pada September 2021. 17 misionaris asal AS diculik geng saat sedang bekerja di Haiti, Sabtu (17/10/2021). (Sumber: Rodrigo Abd/Associated Press)

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Geng Haiti yang telah menculik 17 misionaris Amerika Serikat (AS) mengancam akan membunuh jika tebusan tak dibayar.

Sebelumnya 17 orang yang merupakan misionaris AS dan keluarganya diculik oleh sebuah geng Haiti, pada pekan lalu.

Kelompok yang diketahui sebagai Geng Mawozo itu kemudian meminta tebusan senilai 1 juta dolar AS atau setara Rp14,2 miliar, untuk setiap orang.

Tapi tak dijelaskan apakah itu termasuk lima anak pada kelompok misionaris tersebut, yang salah satunya adalah bayi berusia 8 bulan.

Baca Juga: Aparat Pastikan Tewasnya Brian Laundrie, Orang yang Paling Dicari Terkait Kematian Gabby Petito

Pada sebuah video yang diunggah ke Youtube, pemimpin geng tersebut, Wilson Joseph menegaskan, jika tebusannya tak dibayar mereka siap untuk membunuh korban.

“Saya berjanji jika saya tak mendapat yang kami minta, kami akan menempatkan peluru di kepala orang Amerika ini,” tuturnya dikutip dari Sky News, Jumat (22/10/2021).

Ia juga melontarkan ancaman kepada Perdana Menteri Haiti Ariel Henry dan Kepala Polisi Nasional Haiti.

“Kalian semua membuat saya menangis. Saya menangis air, sedangkan saya akan membuat kalian semua menangis darah,” katanya.

Ia mengatakan hal itu di depan sebuah peti mati dari beberapa anggota gengnya, yang tampaknya baru saja terbunuh.

Baca Juga: Israel Tetapkan Enam Organisasi Advokasi Palestina sebagai Kelompok “Teroris”, AS Minta Klarifikasi

Kelompok misionaris yang diculik diketahui berasal dari Bantuan Gereja Kristen yang berbasis di Ohio.

Mereka diculik di Croix-des-Bouwuets, di luar Ibu Kota Port-AU-Prince, setelah mengunjungi sebuah panti asuhan.

Penculikan sendiri kerap terjadi di Haiti, dikarenakan kondisi ekonomi setelah instabilitas politik di negara tersebut.

Para penculik pun kerap tak segan-segan membunuh korbannya jika permintaan mereka tak dituruti.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : Sky News


TERBARU