> >

Rakyat Pakistan Demo Bom Masjid, Tuntut Taliban Atasi ISIS

Kompas dunia | 17 Oktober 2021, 23:36 WIB
Upacara permakaman korban serangan bom di masjid daerah Khunduz, Afghanistan pada Jumat (8/10/2021). Serangan itu mengincar Muslim Syiah yang beribadah salat Jumat. (Sumber: Abdullah Sahil/Associated Press)

KARACHI, KOMPAS.TV - Lusinan warga di Karachi, Pakistan berdemonstrasi pada Minggu (17/10/2021) memprotes pengeboman masjid Muslim Syiah di Kandahar, Afghanistan. Serangan bom pada Jumat (15/10) itu menewaskan 47 orang yang beribadah salat Jumat.

Kelompok ISIS cabang Afghanistan, ISIS-K mengklaim serangan bom bunuh diri tersebut. 

Melalui pernyataan di media sosial, ISIS-K mengklaim dua kombatan membunuh penjaga sebelum mengebom Masjid Fatimiya. Seorang kombatan meledakkan bom di jalan masuk masijd, satu yang lain di dalam bangunan.

Seorang imam Syiah yang mengikuti demonstrasi menuntut keseriusan Taliban dalam mengatasi kelompok teror. ISIS-K sendiri diketahui menargetkan Muslim Syiah di Afghanistan.

Baca Juga: ISIS Lagi-lagi Mengaku Dalangi Bom Bunuh Diri di Masjid Syiah di Afghanistan yang Tewaskan 47 Orang

Sebelum pengeboman Masjid Fatimiya, ISIS-K juga mengebom masjid Syiah yang lain di Provinsi Kunduz pada Jumat 8 Oktober 2021. Serangan bom yang menargetkan jemaah salat Jumat ini membunuh setidaknya 50 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

“Ini adalah tantangan bagi pemerintah Taliban untuk menangkap dan menghukum mereka yang membunuhi orang pada dua Jumat berturut-turut,” kata Mohammad Sadiq Jafferi, imam Syiah yang ikut berdemonstrasi.

“Kami menuntut pemerintahan Taliban melancarkan operasi memberantas Daesh (akronim bahasa Arab untuk ISIS),” imbuhnya.

Sejak berkuasa pada Agustus 2021, Taliban menghadapi serangan gencar dari kelompok teror ISIS-K. Selain menyasar minoritas Syiah, kelompok itu juga mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan yang mengincar anggota Taliban.

Baca Juga: Penampakan Kuburan Massal 63 Korban Bom di Masjid Afghanistan


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU