> >

Indonesia Sukses Uji Terbang Bandung - Jakarta Gunakan Bioavtur, Media Internasional Ramai Beritakan

Kompas dunia | 6 Oktober 2021, 23:55 WIB
Pertamina sedang mengisi pesawat CN-235-220 dengan bioavtur J2.4 untuk uji terbang Bandung - Jakarta (Sumber: Antara/Pertamina)

“Penelitian dan pengembangan lebih lanjut masih dilakukan untuk menghasilkan J100, sehingga bioavtur dapat digunakan oleh seluruh maskapai penerbangan Indonesia maupun asing,” klaim Arifin, seraya menambahkan, Bioavtur J2.4 mengandung 2,4 persen minyak inti sawit yang dimurnikan, dihilangkan baunya dan diproduksi menggunakan katalis.

Baca Juga: Pertamina Kembangkan Bioavtur J2.4, Bahan Bakar Pesawat Campuran Minyak Sawit

Pesawat CN-235-220 lepas landas dengan bioavtur J2.4 (Sumber: Antara/Pertamina)

Pada 2020, kilang Pertamina di Dumai, Riau memproduksi 100 persen biohidrokarbon diesel dari minyak sawit yang diputihkan dan dihilangkan baunya (refined bleached deodorized palm oil/RBDPO), katanya.

RBDPO adalah produk minyak sawit yang telah dimurnikan untuk menghilangkan asam lemak bebas dan dimurnikan untuk menghilangkan warna dan baunya.

Produksi awal ini akan menjadi titik kunci dalam pengembangan produk hijau, termasuk biodiesel dan bioavtur, kata menteri.

“Indonesia sebagai produsen terbesar tentunya perlu melakukan inovasi dalam pemanfaatan kelapa sawit, antara lain dalam pengembangan biodiesel, bio jet fuel dan juga melanjutkan program D100,” kata Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi virtual mengacu pada bahan bakar diesel yang seluruhnya dari minyak sawit yang dikembangkan oleh perusahaan minyak negara Pertamina seperti dilansir Straits Times, Rabu, (06/10/2021)

Indonesia saat ini memiliki program biodiesel wajib dengan kandungan minyak sawit 30 persen, dikenal sebagai B30.

Pemerintah Indonesia ingin memperluas penggunaan minyak nabati untuk energi dan memangkas impor bahan bakar.

Bahan bakar bio jet yang digunakan selama uji terbang hanya mengandung 2,4 persen kandungan kelapa sawit, tetapi peraturan tahun 2015 mengamanatkan angka tersebut ditingkatkan menjadi 5 persen tahun 2025.

Meskipun biodiesel menjanjikan emisi karbon yang jauh lebih rendah, pembukaan lahan yang dilakukan untuk menanam minyak kelapa sawit telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pecinta lingkungan tentang deforestasi, dengan Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk melarang biodiesel yang mengandung kelapa sawit,  Rabu, (06/10/2021)

Kementerian ESDM hari Rabu mengatakan pasar bahan bakar bio jet, dengan asumsi konsumsi harian 14.000 kiloliter, akan memiliki potensi pasar senilai 1,1 triliun per tahun.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times/Antara


TERBARU