> >

Peneliti Asal Amerika Temukan Cat Paling Putih di Dunia, Bisa Dinginkan Ruangan dan Gantikan AC

Kompas dunia | 22 September 2021, 19:02 WIB
Xiulin Ruan, salah satu tim peneliti penemu cat paling putih di dunia yang tercatat dalam Guinness World Records. (Sumber: Universitas Purdue/John Underwood)

WEST LAFAYETTE, KOMPAS.TV - Tim peneliti dari Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat telah menemukan cat paling putih di dunia. Penemuan ini berhasil masuk dalam catatan Guinness World Records.

Penemuan itu adalah ciptaan profesor teknik mesin bernama Xiulin Ruan dan para mahasiswa Universitas Purdue.

Xiulin Ruan menuturkan, dirinya dan tim peneliti Universitas Purdue mulai melakukan riset soal cat itu sejak 7 tahun lalu.

Alasannya pun mulia, tidak sekedar memecahkan rekor dunia dalam Guinness World Records: mengatasi global warming yang bakal memicu krisis iklim.

Baca Juga: Biden Ajak Semua Negara Atasi Masalah Global, Perubahan Iklim, hingga Pelanggaran HAM

“Ketika memulai proyek ini sekitar tujuh tahun lalu, kami berpikir cara untuk menghemat energi dan melawan perubahan iklim,” kata Ruan, dilansir dari situs Universitas Purdue.

Penemuan cat paling putih di dunia itu dimaksudkan untuk membuat ruangan menjadi dingin tanpa AC atau mesin pendingin.

Idenya, ruangan di dalam gedung menjadi dingin karena sinar matahari terpantulkan oleh cat itu. Seperti diketahui, warna putih lebih sedikit menyerap sinar matahari. 

Karena itu, Ruan dan tim peneliti memutuskan untuk membuat cat yang benar-benar putih. 

Tim peneliti Universitas Purdue pun berhasil menciptakan formulasi cat yang dapat memantulkan 98,1 persen radiasi matahari

Jika cat ini digunakan untuk melapisi area dengan luas 305 meter persegi, akan terbentuk daya pendingin setara 10 kilowatt.

“(Daya pendingin) itu lebih besar dari mesin pendingin yang digunakan di banyak rumah,” ujar Ruan.

Sebab itu, ruangan di balik permukaan bangunan yang dilapisi cat putih itu dapat bersuhu lebih dingin tanpa perlu AC.

Penemuan ini mengungguli berbagai jenis cat putih pada umumnya. Menurut tim peneliti, cat putih biasa hanya dapat memantulkan 80-90 persen cahaya matahari.

Baca Juga: Kampanye Anti Perdagangan Satwa Ilegal, India Bakar Cula Badak saat World Rhino Day

Sebab itu, cat-cat putih biasa tidak mampu membuat ruangan terasa lebih dingin, sehingga membutuhkan kipas atau AC.

Untuk diketahui, tim peneliti melakukan riset dengan merujuk berbagai penelitian soal bangunan sejak 1970.

Tim peneliti juga melakukan pengujian pada lebih dari 100 material dengan 50 formulasi cat berbeda untuk tiap bahan.

Untuk menciptakan warna yang sangat putih, tim peneliti sengaja membuat cat dengan konsentrasi sangat tinggi dari senyawa kimia bernama barium sulfat, Barium sulfat umumnya digunakan dalam kertas foto dan kosmetik.

Selain itu, ukuran partikel barium sulfat dalam cat itu juga bervariasi. Hal ini memungkinkan cat untuk menyebarkan lebih banyak spektrum cahaya matahari.

Tim peneliti sebenarnya dapat membuat cat itu berwarna lebih putih. Akan tetapi, hal itu bisa mengorbankan kualitas cat.

Kini, masyarakat di Amerika Serikat dapat membeli cat paling putih di dunia itu. Cat itu mulai dipasarkan pada Kamis (16/9/2021) minggu lalu.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/purdue.edu


TERBARU