> >

Nazi Ternyata Pernah Kirim Tim ke Tibet untuk Telusuri Asal-usul Bangsa Arya

Kompas dunia | 20 September 2021, 12:26 WIB
Lambang Swastika Nazi. (Sumber: Wikipedia Via Kompas.com)

BERLIN, KOMPAS.TV - Nazi ternyata pernah mengirim sebuah tim ke Tibet dalam misi menelusuri mitos asal-usul dari bangsa Arya.

Bukan rahasia, Nazi merupakan partai yang mengagungkan bangsa Arya dan menganggap rendah ras lainnya.

Hal itulah yang menyebabkan terjadinya holocaust, yang menyebabkan kematian jutaan orang Yahudi, Gipsy dan ras minoritas lainnya.

Misi tersebut dipimpin oleh Heinrich Himmler pada 1938, dengan mengirim lima orang ke Tibet untuk mencari asal mula bangsa Arya.

Baca Juga: Aksi Heroik Anjing Polisi, Tangkap Penjahat Meski Disabet Golok 20 Kali

Seperti dikutip dari BBC, tim dari Jerman itu memulai perjalanan melalui perbatasan sebelah timur India.

Pemimpin Nazi Adolf Hitler, percaya ras Arya adalah orang-orang Nordik yang memasuki India dari area utara 1.500 tahun sebelumnya.

Bangsa Arya itu kemudian disebutnya melakukan kejahatan dengan bercampur dengan masyarakat lokal yang bukan bangsa Arya.

Hal itu yang kemudian menurutnya menghilangkan atribut yang menunjukkan bahwa mereka secara rasial lebih superior dibandingkan orang lain di bumi ini.

Hitler sendiri kerap mengungkapkan antipatinya terhadap India dan keinginan mereka untuk bebas.

Ia pun kerap mengungkapkan sentimennya terhadap bangsa India melalui pidato, tulisan dan perdebatan.

Baca Juga: Waduh, Donald Trump Bilang AS Akan Hilang Tiga Tahun Lagi

Meski begitu menurut Himmler, salah satu orang kepercayaan Hitler, beberapa area di sekitar India harus dilihat lebih dekat lagi.

Hal itulah yang kemudian menempatkan Tibet sebagai lokasi untuk mencari asal-usul bangsa Arya.

Pendahulu rasa Arya tersebut diyakini sebagai penghuni Kota Atlantis yang hilang, diyakini terletak di suatu tempat antara Inggris dan Portugal di Samudera Atlantik dan menurut mitos diduga tenggelam setelah disambar petir Tuhan.

Bangsa Arya yang selamat pun diyakini pindah ke tempat yang lebih aman.

Wilayah Himalaya diyakini sebagai salah satu tempat untuk mengungsi, khususnya Tibet.

Pada 1935, Himller sempat membuat unit dari SS yang disebut Ahnerbe, atau Biro Warisan Leluhur.

Biro tersebut ditugaskan untuk mencari tahu ke mana orang Atlantis pergi setelah sambaran petir tersebut, dan di mana jejak ras tersebut berada dan bisa ditemukan.

Pada 1938, ia pun mengirim lima tim untuk misi pencarian ke Tibet.

Dua orang dari anggota tim merupakan sosok yang menonjol.

Salah satiunya adalah Enst Schafer seroang ahli zoologi yang telah dua kali melintasi perbatasan India-China-Tibet.

Sedangkan orang kedua adalah Bruno Beger, seorang Antropolog yang bergabung dengan SS pada 1935.

Beger akan melakukan pengukuran terhadap tengkorak dan detaiol wajah dari orang Tibet dan membuat masker wajah.

Baca Juga: PM Australia Tak Menyesal Batalkan Perjanjian Kapal Selam dengan Prancis: Demi Kepentingan Negara

“Hal itu dilakukan untuk mengambil material mengenai proporsi, asal, signifikasi dan pertumbuhan dari ras nordik di region ini,” katanya saat itu.

Perjalanan mereka pun cukup menyulitkan karena otoritas Inggris di India mencurigai mereka sebagai mata-mata.

Namun, akhirnya pada akhir tahun mereka berlima berhasil memasuki Tibet.

Di Tibet mereka diperlakukan dengan baik, bahkan Beger bertindak sebagai dokter untuk warga lokal untuk sementara.

Meski begitu, itu diyakini hanya kedok karena menurut Nazi, agama Buddha sama seperti Hindu, telah melemahkan bangsa Arya.

Ketika eksplorasi penelitian mereka semakin dalam, Nazi memanggil mereka pulang pada Agustus 1939 karena perang sudah dimulai.

Namun, Beger mampu mengukur tulang dan fitur orang Tibet, mengambil 2.000 foto, membuat cetakan kepala, wajah, tangan dan telinga 17 orang.

Ia juga mengumpulkan sidik jari dan tangan dari 350 orang lainnya.

Baca Juga: Petinju Manny Pacquiao Maju Jadi Capres Filipina, Tuduh Duterte Lemah di Laut China Selatan

Beger juga mengumpulkan 2.000 artifak etnografi.

Sedangkan anggota lainnya mengambil rekaman film sepanjang 18.000 meter dan 40.000 foto.

Schafer pun menempatkan apa yang dikumpulkannya di Tibet di sebuah kastil di Salzburg.

Tetapi ketika pasukan sekutu menyerang pada 1945, tempat itu diserbu dan gambar serta material lainnya dari Tibet hancur.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU