> >

Usai Saling Bersitegang, Rusia Pamer Latihan Perang Dekat Kapal Induk Inggris di Laut Mediterania

Kompas dunia | 26 Juni 2021, 01:05 WIB
Foto yang diambil pada 9 Mei 2018 ini memperlihatkan jet tempur Angkatan Udara Rusia MiG-31K yang bermuatan sebuah rudal aero balistik hipersonik berpresisi tinggi, Kinzhal Kh-47M2 dalam parade militer Victory Day di Moskow, Rusia. Parade militer itu memperingati 73 tahun berakhirnya Perang Dunia 2 dan kemenangan Rusia atas Nazi Jerman. (Sumber: AP Photo/Pavel Golovkin, File)

Militer Rusia menyebut, rudal hipersonik Kinzhal mampu melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer.

Manuver di Laut Mediterania timur itu, kata Kementerian Pertahanan Rusia, juga melibatkan sejumlah kapal perang, 2 kapal selam dan pengebom jarak jauh Tu-22M3, serta jet tempur lainnya. Pengebom Tu-22M3 yang berkemampuan nuklir supersonik pertama kali diturunkan di Suriah bulan lalu dalam demonstrasi peningkatan militer Rusia di Mediterania.

Militer Rusia juga telah memodernisasi landasan di Hemeimeem untuk mengakomodasi pesawat pengebom berat dan membangun landasan kedua untuk memperluas operasi militer di sana.

Selain itu, Rusia juga memperluas dan memodifikasi pangkalan maritimnya di pelabuhan Tartus di Suriah, satu-satunya fasilitas serupa yang dimiliki Rusia di luar wilayah bekas Uni Soviet itu.

Baca Juga: Rusia Kirim Satelit Canggih ke Iran, Putin: Itu Hanya Omong Kosong, Sampah!

Militer Rusia telah meningkatkan jumlah dan ruang lingkup latihan perangnya di tengah ketegangan hubungannya dengan negara-negara Barat. Ketegangan hubungan antara Moskow dan Barat ini kian memburuk pasca Perang Dingin setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea milik Ukraina pada tahun 2014.

Sebagai bagian dari upaya Presiden Vladimir Putin untuk memperkuat militer Rusia, angkatan laut Rusia telah menghidupkan kembali praktik yang dilakukan di era Soviet, yakni merotasi kapal-kapal perangnya di Mediterania secara teratur selama beberapa tahun belakangan.

Sementara itu, terkait insiden pada Rabu (23/6/2021) lalu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mencemooh sanggahan Inggris bahwa militer Rusia telah melepaskan tembakan peringatan pada Defender.

“Wahai Inggris dan para sekutunya, janganlah kalian menggoda nasib!” serunya sembari menambahkan, “Sebab Defender merupakan target menarik bagi sistem rudal Armada Laut Hitam (kami).”

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU