> >

2 Orang Meninggal Karena Covid-19, Taiwan Putuskan Tutup Seluruh Sekolah Mulai Besok hingga 28 Mei

Kompas dunia | 18 Mei 2021, 16:44 WIB
Seorang staf sedang menyemprotkan disinfektan di dalam sebuah sekolah di Taiwan, 16 Mei 2021. Pemerintah Taiwan mengumumkan pada Selasa, (18/05/2021) bahwa semua sekolah akan tutup hingga 28 Mei dan seluruh siswa belajar secara daring. (Sumber: Straits Times)

TAIPEI, KOMPAS.TV - Pemerintah Taiwan mengumumkan bahwa mulai besok, semua sekolah akan ditutup hingga 28 Mei, dan seluruh siswa belajar secara daring (online).

Hal itu sebagaimana dilansir Straits Times pada Selasa (18/5/2021).

Keputusan itu diambil karena pihak Taiwan mencatat ada dua kematian baru dalam gelombang terbaru wabah Covid-19, walaupun tingkat peningkatannya sedikit melambat.

Pihak Taiwan melaporkan, sebanyak 240 kasus Covid-19 domestik baru pada hari Selasa, turun dari 333 kasus pada hari Senin.

Seperti dilaporkan bahwa hampir 1.000 infeksi baru di dalam negeri selama seminggu terakhir.

Hal ini mengarah ke pembatasan baru di ibu kota, Taipei.

Sehingga membuat terkejut penduduk yang telah terbiasa hidup berjalan hampir secara normal.

Menteri Pendidikan Pan Wen-chung mengatakan kepada wartawan, mulai Rabu besok semua sekolah di seluruh pulau akan ditutup hingga 28 Mei.

Sehingga kelas yang akan diadakan lebih lanjut secara online.

Berbicara pada konferensi pers yang sama, Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengumumkan, sebanyak 240 kasus Covid-19 domestik baru, turun dari 333 yang dilaporkan pada hari Senin.

Dia juga mengumumkan dua kematian baru, sehingga total sejak awal pandemi menjadi 14. 

Mr Chen memperingatkan bahwa peningkatan kecil kasus tidak berarti virus telah dikendalikan.

Baca Juga: Taiwan Naikkan Status Siaga 2 Setelah Temui Lonjakan Kasus Covid-19

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan pidato Tahun Baru di Taipei, Taiwan, Selasa, 9 Februari 2021. Saat Angkatan Laut AS menegaskan kehadirannya di Laut Cina Selatan, pemimpin Taiwan mengatakan hubungannya dengan Washington tetap solid selama transisi dari Trump ke pemerintahan Biden. (Sumber: Associated Press)

“Kami tidak melihat ini dengan optimisme,” tambahnya.

Namun, kata Chen, sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah kasus ringan.

Pihak Pemerintah mengatakan, mereka yang mengalami infeksi ringan atau tanpa gejala dapat pulih di rumah di bawah karantina.

Seperti diketahui, kasus domestik di Taiwan utara dan terhubung dengan wabah sebelumnya di antara pilot dan sebuah hotel di bandara internasional utama Taipei.

Taiwan telah melaporkan total 2.260 infeksi sejak dimulainya pandemi.

Salah satu pasien yang meninggal pada hari Selasa adalah seorang pria berusia 86 tahun dengan berbagai penyakit kronis.

Menurut laporan media lokal, orang pertama yang meninggal karena penyakit tersebut sejak kasus penyakit yang ditularkan di dalam negeri mulai melonjak pada akhir April.

Baca Juga: Terjadi Listrik Padam Massal di Taiwan, 8 Juta Lebih Listrik Rumah Tangga Kena

Sementara itu, Taiwan memobilisasi korps diplomatiknya untuk mengamankan pengiriman vaksin Covid-19 yang lebih cepat.

Seorang pejabat tinggi Taipei di Washington mengatakan, sedang dalam pembicaraan dengan pihak Amerika Serikat untuk bagian dosis vaksin Covid-19 yang rencananya akan dikirim Presiden Joe Biden ke luar negeri.

“Kami sedang dalam negosiasi dan memperjuangkannya,” kata Hsiao Bi-khim, duta besar de facto Taiwan untuk AS.

Dia mengatakan bahwa meskipun pembelian vaksin adalah hak Kementerian Kesehatan Taiwan, namun peran kantornya adalah berbicara dengan AS tentang mempercepat permintaan tersebut.

Mr Biden mengatakan, AS akan mengirim setidaknya 20 juta lebih dosis vaksin ke luar negeri pada akhir Juni nanti.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU