> >

Didesak Dokter, Navalny Hentikan Aksi Mogok Makan, Hadapi Hari-Hari Berat Keluar dari Kelaparan

Kompas dunia | 24 April 2021, 02:35 WIB
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. Foto diambil pada 16 Februari 2021. (Sumber: Babuskinsky District Court Press Service via AP, File)

Baca Juga: Kemungkinan di Ambang Kematian, Navalny Dipindahkan ke Rumah Sakit Penjara

Tim dokter Navalny menyebut bahwa nyawa Navalny terancam lantaran hasil tesnya menunjukkan peningkatan kadar potassium yang tajam, yang dapat memicu serangan jantung dan gejala gagal ginjal.

Navalny kemudian dipindahkan ke sebuah rumah sakit koloni penjara di Vladimir di timur Moskow pada Minggu (18/4/2021).

Sehari setelah aksi demonstrasi menuntut pembebasan Navalny melanda seantero Rusia, tim dokter Navalny merilis sebuah surat untuk mendesak Navalny menghentikan aksi mogok makannya.

Surat itu mengungkapkan bahwa Navalny dibawa ke sebuah rumah sakit biasa di Vladimir pada Selasa (20/4/2021) dan menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan yang dilakukan oleh sejumlah spesialis atas permintaan tim dokter Navalny. Mereka kemudian mendapatkan hasil tes Navalny melalui pengacara dan keluarga Navalny pada Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: Protes Layanan Kesehatan yang Buruk di Penjara, Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Mogok Makan

Tim dokter Navalny menyatakan akan tetap menuntut akses terhadap Navalny di penjara. Mereka juga mendesak Navalny untuk segera mengakhiri aksi mogok makan untuk menyelamatkan nyawa dan kesehatannya.

Dalam pernyataan terpisah setelah Navalny mengumumkan mengakhiri aksi mogok makan, tim dokter Navalny juga meminta agar Navalny dipindahkan ke rumah sakit dengan peralatan memadai di Moskow dan mendapatkan obat penawar sakit yang cukup.

“Ia telah mengalami kesakitan selama dua bulan,” demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari harian Novaya Gazeta.

“Sudah dua bulan berjalan sejak gejala-gejalanya muncul, tapi sejauh ini, diagnosa yang layak belum ditentukan.”

Baca Juga: Amerika Serikat Ancam Rusia akan Ada Konsekuensi Jika Alexey Navalny Tewas

Sementara itu, Navalny akan menjalani hari-hari berat untuk keluar dari aksi mogok makannya. Ini diungkapkan oleh sekutu dekat Navalny, Lyubov Sobol, yang pernah melakukan aksi mogok makan selama 32 hari pada tahun 2019.

“Hari-hari yang sangat sulit untuk keluar dari kelaparan akan datang. Saya pernah mengalaminya,” tulis Sobol dalam unggahan di Facebook.

“Minggu pertama pada dasarnya seperti mogok makan itu sendiri: Anda tak diizinkan makan apapun, kecuali minum jus dan bubur yang sangat tipis, dalam jumlah yang sangat sedikit. Navalny tidak akan mulai memakan makanan padat dalam waktu dekat,” terangnya.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU