> >

Empat Tahun Sendirian di Atas Kapal yang Kandas, Pelaut Ini Akhirnya Bisa Pulang

Kompas dunia | 23 April 2021, 06:15 WIB
Mohammed Aisha akhirnya dibebaskan dan bisa pulang ke negaranya, Suriah, setelah empat tahun dipaksa untuk bertahan di kapal kosong yang kandas di Suez, Mesir. (Sumber: Mohammed Aisha Via BBC)

SUEZ, KOMPAS.TV - Pelaut yang terjebak sendirian di atas kapal kandas selama empat tahun di pantai Suez, Mesir, akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya.

Mohammed Aisha sebelumnya harus sendirian selama empat tahun, yaitu sejak 5 Mei 2017 di kapal  tersebut.

Hal itu dikarenakan ia menandatangani dokumen pengadilan yang membuatnya harus berperan sebagai penanggung jawab resmi kapal.

Baca Juga: Terpaksa Tinggal di Kapal Kargo Sendirian selama 4 Tahun, Pelaut Ini Harus Berenang untuk Cari Makan

Ternyata berdasarkan dokumen tersebut, ia harus tinggal di kapal tersebut sendirian dan baru mengetahuinya berbulan-bulan kemudian.

Ia tak bisa pergi dari kapal yang bernama MV Aman dan berbendera Bahrain tersebut karena paspor-nya ditahan Pemerintah Mesir.

Mohammed yang berasal dari Suriah pun mengalami masalah mental dan fisik karena penahanan tersebut.

Baca Juga: Bulan Suci Ramadan, Raja Yordania Bebaskan 16 Pejabat yang Ditahan Terkait Tuduhan Konspirasi

Namun, kini ia telah dibebaskan dan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Suriah.

“Lega dan senang,” tulisnya dalam pesan yang ia kirimkan dari dalam pesawat di landasan kairo dikutip dari BBC, Jumat (23/4/2021).

Ia kemudian melanjutkan mengungkapkan perasaannya melalui pesan suara.

“Bagaimana perasaan saya? Seperti akhirnya keluar dari penjara. Saya akhirnya bisa begabung dengan keluarga saya lagi. Saya akan menemui mereka,” tambahnya.

Baca Juga: Indonesia Perjuangkan Resolusi PBB untuk Lindungi Pelaut di Tengah Masa Pandemi

Di MV Aman, Mohamed berperan sebagai mualim kapal.

Ia sebelumnya sempat mengungkapkan beratnya hidup sendirian selama empat tahun di kapal tersebut.

Mohammed harus berenang untuk mencari makanan, dan seiring waktu hal itu kian berbahaya untuk dilakukannya.

Baca Juga: Dari Balik Penjara Rusia, Navalny Ungkapkan Kebanggaan dan Harapan

Mohammed mengungkapkan titik terendah dalam hidupnya terjadi pada Agustus 2018, setelah mengetahui ibunya telah meninggal.

“Saya saat itu secara serius ingin mengakhiri hidup saya,” ujar Mohammed.

Mohammed yang harus tetap tinggal di kapal tanpa diesel, yang menyebabkan taka ada listrik, merasa kapal seperti kuburan di malam hari.

Baca Juga: Fotonya Injak Leher Muridnya yang Berkulit Hitam Tersebar, Seorang Guru SD Dihukum

“Anda tak dapat melihat apa pun. Anda tak dapat mendengar apa pun. Ini seperti Anda berada di peti mati,” katanya.

Pihak pemilik MV Aman, Tylos Shipping and Marine Services, malah terkesan lepas tangan atas apa yang terjadi pada Mohammed.

Mereka mengungkapkan Mohammed seharusnya memahami konsekusensi tanda tangannya di dokumen penahanan kapal tersebut.

Baca Juga: Wabah Covid-19 di India Kian Parah, Rumah Sakit di New Delhi Kekurangan Oksigen

Namun apa yang terjadi pada Mohammed ternyata bukanlah hal baru.

Menurut Organisasi Buruh Internasional, ada 250 kasus aktif di seluruh dunia di mana kru kapal ditinggalkan begitu saja seorang diri.

Setidaknya 85 kasus baru tercatat pada 2020, yang mana dua kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU