> >

Jepang Minta Pfizer Tambah Pasokan Vaksin Covid-19

Kompas dunia | 18 April 2021, 18:24 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menaiki pesawatnya untuk berangkat di Pangkalan Angkatan Udara Andrews Md, Sabtu, 17 April 2021, setelah kunjungannya ke Washington. (Sumber: AP Photo/Luis M. Alvarez)

TOKYO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meminta produsen obat AS Pfizer Inc menambah pasokan vaksin Covid-19 untuk mempercepat upaya vaksinasi Jepang yang dipandang tertinggal dari banyak negara lain, demikian dilansir Associated Press, Minggu (18/04/2021).

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengakhiri kunjungan resminya ke Amerika Serikat hari Sabtu (17/04/2021) dengan panggilan telepon ke CEO Pfizer Albert Bourla. Sebelumnya Suga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih.

Taro Kono, seorang menteri kabinet yang ditugaskan untuk vaksinasi, mengatakan pada acara bincang-bincang televisi Jepang hari Minggu kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan mengenai vaksin.

Suga meminta Bourla memberikan pasokan tambahan agar vaksinasi di Jepang bisa mencakup semua penerima yang memenuhi syarat pada September, serta untuk memastikan pengiriman yang stabil dan lebih cepat dari pengiriman vaksin yang saat ini berlangsung, kata pejabat Jepang, Minggu. 

Baca Juga: Jepang Klaim Air Nuklir Fukushima Aman dan Bisa Diminum, China: Kenapa Tak Kirim ke AS Saja?

Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech. Penelitian baru menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dapat melindungi dari mutasi yang ditemukan pada dua varian virus korona menular yang meletus di Inggris dan Afrika Selatan. (Sumber: AP Photo)

Menurut para pejabat Jepang, Bourla memberi tahu Suga Pfizer berencana berkoordinasi erat dengan pemerintah Jepang untuk membahas permintaan tersebut.

Jepang yang masih dalam tahap awal pengembangan vaksin dalam negeri harus mengandalkan impor dan telah menandatangani perjanjian dengan Pfizer, AstraZeneca dan Moderna. Vaksin Pfizer adalah satu-satunya yang disetujui Jepang sejauh ini.

Pemerintah Jepang mengatakan sudah mengamankan 314 juta dosis, cukup untuk menutupi seluruh populasinya pada akhir tahun ini. Itu termasuk 144 juta dosis dari Pfizer.

Vaksinasi massal dimulai pada pertengahan Februari dan baru menyuntik kurang dari 1% populasi. Proses yang lambat terhambat oleh kekurangan vaksin di tengah kontrol ekspor oleh Uni Eropa.

Kono mengatakan kecepatan pengiriman vaksin diharapkan meningkat mulai Mei.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU