> >

Alokasi Vaksin Covid-19 Dinilai Tak Adil, WTO akan Gelar Pertemuan dengan Perusahaan Besar Produsen

Kompas dunia | 13 April 2021, 21:34 WIB
Ngozi Okonjo-Iweala dari Nigeria ditunjuk Senin untuk mengepalai Organisasi Perdagangan Dunia WTO, menjadi wanita pertama dan Afrika pertama yang menjadi ketua lembaga dunia itu. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menganggap adanya ketidakadilan dalam alokasi vaksin covid-19, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) akan gelar pertemuan untuk membahasnya pada Rabiu (14/4/2021).

Kepala WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, bersama dengan para perusahaan besar produsen vaksin akan bertemu dan membahas solusi dari persoalan tersebut.

Salah satunya dengan mengaktifkan kembali pabrik yang menganggur atau tak digunakan di Afrika dan Asia.

Baca Juga: Di Jepang, Obor Olimpiade Dibawa Melintasi Taman yang Kosong Karena Pandemi Covid-19

Okonjo-Iweala berjanji, tidak akan bekerja secara "business as usual" untuk mengawasi perdagangan vaksin dalam skala global, sebab prioritas utamanya adalah mengatasi pandemi Covid-19.

"Ketidakadilan vaksin sangat mencolok. Saya adalah orang yang pragmatis. Dan yang menyakiti saya sekarang adalah orang-orang sekarat karena tidak memiliki akses ke vaksin," kata Okonjo-Iweala kepada media.

Ia menambahkan, kemajuan teknologi saat ini semestinya dapat membantu menyelamatkan nyawa manusia dan itu penyelesaian yang harus dicari.

Baca Juga: Tak Tahan Karena Terlalu Banyak Pekerjaan, Menteri Kesehatan Austria Mengundurkan Diri

Solusi praktis yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan kembali atau mengaktifkan kapasitas pabrik vaksin yang tidak terpakai untuk produksi vaksin Covid-19.

Maka dari itu, negara seperti Bangladesh, Thailand, dan Senegal mesti dibantu supaya terhubung dengan pemodal yang akan membiayai rencana tersebut. Misalnya Bank Investasi Eropa atau International Finance Corporation, Bank Dunia.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU