> >

Ahli Forensik Tegaskan Kematian George Floyd Karena Cara Polisi Menahannya

Kompas dunia | 10 April 2021, 09:56 WIB
George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin (Sumber: kstp.com via Tribunnews.com)

MINNEAPOLIS, KOMPAS.TV - Ahli forensik, Dr Lindsey Thomas menegaskan kematian George Floyd disebabkan dari cara polisi menahannya.

Hal itu diungkapkannya saat persidangan pembunuhan Floyd, yang mengadili Derek Chauvin, petugas polisi yang menahannya, Jumat (9/4/2021).

Chauvin terekam menahan leher Floyd dengan kakinya selama sekitar 9 menit dan tak menggerakannya meski ia telah berteriak tak bisa bernapas di Minneapolis, Mei 2020.

Baca Juga: Jepang Umumkan Buang Air Radioaktif Fukushima ke Laut, Keputusan Terbaik dari yang Terburuk

Tak lama kemudian Floyd meninggal dunia.

Chauvin pun didakwa telah melakukan pembunuhan dan penghilangan nyawa orang.

Pria berusia 45 tahun itu pun mengaku tak bersaah atas dakwaan tersebut, dan mengungkapkan Floyd tewas akibat fentanyl.

Dokter Thomas mengungkapkan telah mengulas hasil otopsi Floyd, dan juga laporan medis dan materi lainnya terkait penuntutan.

Baca Juga: Dituding Langgar Kontrak dan Sabotase, Rusia Minta Slovakia Kembalikan Vaksin Sputnik V

“Ini jelas bukan kematian karena serangan jantung mendadak. Ini adalah kematian di mana jantug dan paru-paru berhenti bekerja,” ujarnya dikutip dari BBC.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU