> >

Tidak di-Unfriend Lagi, Akhirnya Facebook dan Australia Berbaikan

Kompas dunia | 24 Februari 2021, 06:05 WIB
Pemerintah Australia menyatakan Facebook akan mencabut pemblokiran atas akses berita di negara kanguru, Selasa (23/2/2021). (Sumber: Associated Press)

CANBERRA, KOMPAS.TV – Akhirnya Facebook dan Australia berbaikan setelah mengalami perseteruan sejak minggu lalu. Pada Selasa (23/2/2021), Facebook mengumumkan bahwa mereka akan mencabut larangan bagi warga Australia untuk melihat dan berbagi berita di platformnya.

Pencabutan larangan ini terjadi setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Australia tentang rancangan undang-undang yang mengatur bahwa Facebook harus membayar kepada perusahaan media Australia atas jasa jurnalisme yang ditampilkan di platformnya.

Menteri Bendahara Negara Josh Frydenberg dan Facebook mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak menyetujui amandemen undang-undang yang diusulkan. Perubahan tersebut akan memberi platform digital pemberitahuan satu bulan sebelum mereka secara resmi berada di bawah aturan tersebut. Hal ini akan memberi lebih banyak waktu bagi pihak yang terlibat, sebelum mereka memasuki pengaturan arbitrase yang mengikat.

Baca Juga: Kecepatan Internet Indonesia Meningkat, Pengguna Facebook Bekasi Raya Terbanyak Kedua di Dunia

Sebuah pernyataan Selasa oleh Campbell Brown, Wakil Presiden Facebook untuk kemitraan berita, mengatakan, bahwa kesepakatan itu memungkinkan perusahaan untuk memilih perusahaan media mana yang akan mereka dukung, termasuk perusahaan kecil atau lokal.

“Kami memulihkan berita di Facebook Australia dalam beberapa hari mendatang. Ke depan, pemerintah telah mengklarifikasi bahwa kami akan mempertahankan kemampuan untuk memutuskan berita apa yang akan muncul di Facebook, sehingga kami tidak secara otomatis tunduk pada negosiasi dengan terpaksa, "kata Brown.

Frydenberg menggambarkan amandemen yang disepakati sebagai "klarifikasi" dari maksud pemerintah. Dia mengatakan negosiasinya dengan kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg merupakan negosiasi yang sulit.

Baca Juga: Facebook Blokir Konten Berita di Australia, PM Morrison: Ini Bentuk Ancaman

Sebelumnya, Facebook membuat perseteruan yang besar dengan warga Australia, setelah dengan gegabah membuat keputusan mendadak yang memblokir laman berita Australia di platformnya. Kebijakan Facebook ini memicu gelombang protes di seluruh Australia, terlebih karena terjadi di tengah pandemi, dimana warga Australia membutuhkan akses informasi, terutama informasi kesehatan.

Google juga sempat mengancam akan menghapus fungsi pencariannya di Australia karena rancangan undang-undang tersebut, namun akhirnya ancaman itu tidak terjadi.

Kerja sama ini merupakan kemenangan besar bagi Australia, untuk membuat dua platform besar dunia, yaitu Facebook dan Google, untuk membayar jasa jurnalisme yang digunakan keduanya.

Perselisihan ini mendapat perhatian dari pemerintah, media dan perusahaan teknologi di seluruh dunia.

“Tidak ada keraguan bahwa Australia telah menjadi pertempuran proxy bagi dunia,” kata Frydenberg.

Baca Juga: Dampak Kebijakan Media Australia, Warga Tak Bisa Lagi Baca Berita Melalui Facebook

"Facebook dan Google tidak menyembunyikan fakta bahwa mereka tahu bahwa mata dunia tertuju pada Australia, dan itulah mengapa mereka berusaha mendapatkan kode di sini yang bisa diterapkan," tambahnya, seperti dikutip dari the Associated Press.

Efek dari kejadian ini berdampak luas. Minggu ini, Microsoft dan empat grup penerbitan Eropa mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mendorong aturan gaya Australia. Platform teknologi harus membayar berita yang mereka tampilkan.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU