> >

Trump Dianggap Bisa Mengancam Keamanan Nasional, Biden Tak Akan Memberinya Pengarahan Intelijen

Kompas dunia | 7 Februari 2021, 13:37 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara di kompleks Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (25/1/2021). (Sumber: Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden AS, Joe Biden menegaskan tak akan memberikan pendahulunya, Donald Trump pengarahan intelijen.

Biden menilai prilaku ganjil yang kerap dilakukan Trump dianggap bisa membahayakan keamanan nasional.

Sebelumnya, sudah merupakan tradisi bagi presiden yang menjabat untuk berbagi pengarahan intelijen dengan pendahulunya.

Baca Juga: Militer Myanmar Tangkap Warga Australia yang Juga Penasihat Aung San Suu Kyi

Namun, tampaknya Biden tak ingin melanjutkan tradisi tersebut dengan Trump sebagai predesornya.

“Saya pikir tak akan melakukan itu. Karena prilakunya yang tak menentu,” tutur Biden.

“Saya hanya berpikir tak perlu untuknya mendapatkan pengarahan intelijen,” lanjutnya.

Baca Juga: Prank Youtube Berakhir Tragedi, Pemuda Ini Ditembak Mati Korban Gurauannya

Biden pun menegaskan dirinya tetap berpendirian dengan tuduhannya kepada Trump sebagai sebuah ancaman eksistensial, berbahaya dan sembrono.

“Ya, saya pernah menyebutnya seperti itu dan saya tetap mempercayainya,” tambah mantan wakil presiden era Barack Obama tersebut.

Baca Juga: Hong Kong Tangguhkan Impor Unggas dari Beberapa Negara Eropa Terdampak Flu Burung H5N8

Sebelumnya, Trump juga sempat menampik tradisi berbagi pengarahan intelijen dengan Biden, yang merupakan presiden terpilih ketika kekuasaannya telah berakhir.

Setelah dinyatakan kalah pada pemilihan Presiden 2020, Trump terus berusaha untuk menjegal kemenangan Biden dengan berbagai usaha.

Selain menegaskan pilpres penuh dengan kecurangan dan sempat meminta pendukungnya untuk tak menyukseskan peresmian Biden sebagai presiden.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU