> >

Petani Berunjuk Rasa dengan Mogok Makan, India Matikan Layanan Internet di Tiga Kota

Kompas dunia | 31 Januari 2021, 06:56 WIB
Puluhan ribu petani India terus melakukan unjuk rasa di dekat New Delhi selama beberapa bulan terakhir. (Sumber: AP Photo/Manish Swarup)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Pemerintah India memutuskan untuk melanjutan mematikan layanan internet di tiga kota sekitar Ibu Kota, New Delhi.

Pemutusan internet tersebut terkait dengan unjuk rasa petani India dan mogok makan yang mereka lakukan.

Para petani di India mogok makan sebagai tanda protes terhadap hukum pertanian yang baru.

Baca Juga: Pesawat Presiden Ekuador Lenin Moreno Mendarat Darurat di Washington DC Tidak Lama Setelah Terbang

Tiga area tempat internet diputus tersebut merupakan tempat dimana para petani banyak berkumpul.

Seperti dikutip BBC, Pemerintah India menegaskan pemutusan tersebut dilakukan demi mempertahankan keamanan publik.

Kemungkinan pemutusan internet akan berlanjut hingga Minggu (31/1/2021) malam.

Baca Juga: Ethiopia Akan Pulangkan 34.000 Warganya dari Arab Saudi

Puluan ribu petani melakukan protes dan berkemah di luar kota Delhi selama lebih dari sebulan.

Saat ini pembicaraan antara Pemerintah India dan Serikat Petani India gagal menemukan kesepakatan.

Kementerian Dalam Negeri India mengungkapkan layanan Internet di Singhu, Ghazipur dan Tikri telah diputus, Sabtu (30/1/2021).

Baca Juga: Polisi Gerebek Pesta Seks di Sebuah Gudang karena Dianggap Langgar Peraturan Covid-19

Di sanalah para petani tersebut berkumpul. Para pemimpin petani mengatakan aksi mogok makan telah diatur waktunya bertepatan dengan kematian Mhatma Gandhi.

“Gerakan yang dilakukan petani damai dan akan terus seperti itu,” ujar pemimpin Serikat Petani, Darshan Pal.

Para pengunjuk rasa sendiri merasa marah dengan diputusnya jaringan internet.

Baca Juga: Belgia Catat Lonjakan Sangat Tinggi Kasus Positif Covid-19 Pada Anak-Anak Sekolah Dasar

Salah satu petani, Sandee Sharma, menuduh pemerintah mencoba menciptakan kepanikan.

Sedangkan petani lainnya, Bhavesh Yadav, menegaskan hal tersebut sebagai pembunuhan terhadap demokrasi.

Unjuk rasa petani menjadi perhatian dunia, setelah terjadi kerusuhan pada Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Pengacara Ini Ketahuan Tengah Bercinta saat Jalani Sidang Online yang Disiarkan secara Nasional

Saat unjuk rasa dengan traktor, para demonstran terlibat bentrokan dengan polisi.

Hal itu menyebabkan salah satu pengunjuk rasa tewas dan selusin polisi cedera.

Sejumlah demonstran kemudian menyerbu bangunan bersejarah di Delhi, Red Fort dan mendudukinya hingga polisi memukul mundur mereka.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU