> >

Hanya Dalam 5 Hari China Bangun 1.500 Kamar Rumah Sakit Untuk Isolasi Medis Covid-19

Kompas dunia | 17 Januari 2021, 18:37 WIB
Foto dari udara yang diabadikan pada 16 Januari 2021 ini menunjukkan lokasi pembangunan sebuah pusat observasi medis terpusat di Shijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei, China Utara. (Sumber: Xinhua/Yang Shiyao)

Baca Juga: Terus Melonjak, Kini China Rawat Lebih Dari 1.000 Orang Karena Covid-19

Seorang pekerja medis memberikan suntikan vaksin virus korona kepada seorang pasien di fasilitas vaksinasi di Beijing, Jumat, 15 Januari 2021. Sebuah kota di China utara sedang membangun fasilitas karantina 3.000 unit untuk menangani luapan pasien yang diantisipasi sebagai COVID- 19 kasus meningkat menjelang demam perjalanan Tahun Baru Imlek. (Sumber: AP Photo/Mark Schiefelbein)

Hingga Sabtu (17/01/2021), lebih dari 800 penduduk yang merupakan kontak dekat atau kontak dekat sekunder dari kasus terkonfirmasi COVID-19 telah ditempatkan di fasilitas tersebut.

Pembangunan 1.500 kamar lainnya juga telah rampung. Kamar-kamar itu akan segera ditempati setelah diisi perabotan.

Proyek pembangunan tersebut dimulai pada 10 Januari lalu setelah satu klaster kasus COVID-19 dilaporkan di kota itu. Sementara itu, kamar lainnya akan siap dalam sepekan, menurut departemen publisitas setempat.

Qu Peicheng, manajer yang bertanggung jawab atas proyek tersebut dan bekerja di sebuah perusahaan teknik setempat, mengatakan bahwa sekitar 300 pekerja yang terbagi dalam dua sif telah bekerja siang dan malam untuk proyek itu.

Baca Juga: Indonesia Akan Jadi Pusat Produksi Regional Vaksin Covid-19 China

Dalam foto ini, para pekerja memasang pintu di fasilitas karantina terpusat yang mampu menampung beberapa ribu orang di Shijiazhuang di Provinsi Hebei, Tiongkok utara, Sabtu, 16 Januari 2021. Tiongkok pada Sabtu menyelesaikan pembangunan 1.500 kamar rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Nangong, selatan Beijing di Provinsi Hebei, untuk melawan lonjakan infeksi (Sumber: Xinhua/Yang Shiyao)

Para pekerja menjalani tes PCR setiap beberapa hari. Disinfeksi rutin juga dilakukan di lokasi pembangunan, ujar Qu.

"Kami sering tidak dapat merasakan tangan kami karena kami bekerja di suhu serendah minus 16 derajat Celsius," kata Jiao Yongshuo (34), seorang pekerja yang berasal dari Nangong.

"Kami berharap dapat melakukan bagian kami sehingga masyarakat dapat kembali ke kehidupan normal secepat mungkin," tambahnya.

Gao Dexin, seorang pejabat hubungan masyarakat di Nangong, mengatakan bahwa pusat isolasi tersebut dibangun karena semua hotel, gedung perkantoran, properti perusahaan, dan rumah-rumah yang tersedia untuk observasi karantina telah penuh.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Kembali Melonjak, China Lakukan Pengujian pada Jutaan Orang

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU