> >

Tim dari AS Tiba di Jakarta, Bergabung dengan Tim KNKT Untuk Selidiki Jatuhnya Sriwijaya Air SJY 182

Kompas dunia | 16 Januari 2021, 20:26 WIB
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021) malam. (Sumber: Humas Basarnas)

Boeing 737-500 yang jatuh berusia 26 tahun tidak digunakan selama hampir sembilan bulan tahun lalu karena pengurangan penerbangan yang disebabkan oleh pandemi.

Maskapai Sriwijaya Air dan pejabat keselamatan penerbangan Indonesia mengatakan telah melakukan inspeksi pesawat, termasuk atas kemungkinan korosi mesin yang bisa jadi muncul selama penyimpanan pesawat tahun lalu, sebelum melanjutkan penerbangan komersial pada bulan Desember.

Sebelumnya pada hari Selasa (12/01/2021), Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) mengatakan akan mengirim tim penyelidik ke Indonesia sebagai bagian dari penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Baca Juga: Terbaru! KNKT Berhasil Unduh Data Black Box Sriwijaya Air SJ182

NTSB menyatakan akan memberangkatkan perwakilan dan tiga penyelidik ke Indonesia. "Kami memiliki keahlian dalam operasi, kinerja sumber daya manusia (SDM), struktur, dan sistem pesawat," kata Dewan Keselamatan NTSB seperti dikutip Channel News Asia. 

Industri penerbangan Indonesia tumbuh dengan cepat setelah ekonomi nasional dibuka menyusul jatuhnya Suharto pada akhir 1990-an.

Masalah keamanan membuat Amerika Serikat dan Uni Eropa melarang maskapai penerbangan Indonesia selama bertahun-tahun, tetapi larangan tersebut telah dicabut karena kepatuhan yang lebih baik terhadap standar penerbangan internasional.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU