> >

Kebakaran Besar di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, 3,500 Pengungsi Kehilangan Tempat Berteduh

Kompas dunia | 14 Januari 2021, 22:26 WIB
Sekitar 3,500 pengungsi Rohingya kehilangan tempat berteduh akibat kebakaran yang melahap 350 rumah penampungan di Cox Bazar, Bangladesh, 14 Januari 2021 (Sumber: Reuters)

KAMP NAYAPARA, KOMPAS.TV - Kebakaran besar melanda kamp pengungsi Rohingya di selatan Bangladesh pada Kamis dini hari, menghancurkan tenda dan rumah sementara milik ribuan pengungsi, seperti dilansir Reuters, Kamis (14/01 /) 2021)

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan lebih dari 550 tempat penampungan yang menampung sekitar 3.500 orang hancur total atau sebagian dilahap kobaran api, termasuk 150 toko dan fasilitas milik LSM internasional yang bekerja di sana.

Foto dan video yang diberikan kepada Reuters oleh seorang pengungsi Rohingya di Kamp Nayapara menunjukkan keluarga termasuk anak-anak, memilah-milah lembaran besi bergelombang yang hangus untuk melihat apakah mereka dapat menyelamatkan sesuatu dari rumah mereka yang masih membara.

Baca Juga: 1,804 Pengungsi Rohingya Gelombang Kedua Dipindahkan Bangladesh ke Pulau Bhasan Char

Tetapi hanya sedikit yang tersisa, selain tiang beton dan sekam yang beberapa masih membara.

“Blok E benar-benar terbakar,” kata pengungsi, Mohammed Arakani. “Tidak ada yang tersisa, semuanya terbakar. "

“Semua orang menangis,” katanya. “Mereka kehilangan semua harta benda mereka. Mereka kehilangan segalanya, terbakar habis, mereka kehilangan semua barang mereka. "

UNHCR mengatakan pihaknya menyediakan tempat berlindung, bahan, pakaian musim dingin, makanan hangat, dan perawatan medis bagi para pengungsi yang berlindung di kamp yang terletak di distrik Cox's Bazar yang berbatasan dengan Myanmar di tenggara Bangladesh.

Baca Juga: Ribuan Pengungsi Rohingya di Bangladesh Mulai Dipindahkan Ke Pulau Bhashan Char

"Pakar keamanan sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab kebakaran," kata badan itu, menambahkan sejauh ini dilaporkan tidak ada korban dari kebakaran tersebut. 

Onno van Manen, Direktur Save the Children's di Bangladesh seperti dikutip Reuters menyebut kebakaran tersebut sebagai “pukulan dahsyat bagi orang-orang Rohingya yang mengalami kesulitan tak terkatakan selama bertahun-tahun”.

Mohammed Shamsud Douza, wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, mengatakan petugas pemadam kebakaran menghabiskan waktu dua jam untuk memadamkan api, tetapi terhalang oleh ledakan tabung gas di dalam rumah.

Baca Juga: Bangladesh Akan Terapkan Hukuman Mati bagi Pelaku Pemerkosaan

Pemerintah Bangladesh telah memindahkan beberapa ribu orang Rohingya ke pulau Bhasan Char dalam beberapa pekan terakhir, meskipun ada protes dari kelompok hak asasi manusia yang mengatakan sebagian terpaksa pindah ke pulau tersebut, tuduhan itu dibantah oleh pemerintah Bangladesh yang menyatakan semua bersifat sukarela.

Lebih dari satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp di daratan utama di Bangladesh Selatan karena melarikan diri dari Myanmar pada tahun 2017 menyusul tindakan keras militer Myanmar, yang menurut penyelidik PBB dilakukan dengan "niat genosida". Myanmar membantah tuduhan PBB

Api menghancurkan sebagian kamp yang dihuni oleh Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar setelah kampanye militer sebelumnya, menurut para pengungsi.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU