Kompas TV internasional kompas dunia

1,804 Pengungsi Rohingya Gelombang Kedua Dipindahkan Bangladesh ke Pulau Bhasan Char

Kompas.tv - 29 Desember 2020, 20:33 WIB
1-804-pengungsi-rohingya-gelombang-kedua-dipindahkan-bangladesh-ke-pulau-bhasan-char
Pengungsi Rohingya di kapal angkatan laut ke pulau Bhasan Char di Teluk Bengal, Bangladesh, Selasa, 29 Desember 2020. Kantor Perdana Menteri menyatakan pengungsi Rohingya pindah secara sukarela di bawah manajemen pemerintah. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

DHAKA, KOMPAS TV – Tujuh kapal angkatan laut Bangladesh tiba di Pulau Bhasan Char membawa 1,804 pengungsi Rohingya, tempat relokasi pengungsi yang disiapkan pemerintah Bangladesh lengkap dengan fasilitas perumahan, pendidikan dan kesehatan.

Associated Press mengutip pernyataan pejabat Bangladesh melaporkan, pengungsi Rohingya itu tiba setelah perjalanan 4 jam dari pelabuhan Chittagong, berjumlah 433 laki-laki, 523 perempuan, dan 848 anak-anak.

Pemindahan pengungsi ini dilaksanakan ditengah kekuatiran kelompok HAM atas keselamatan mereka di tempat relokasi tersebut.

Pulau Bhasan Char muncul 20 tahun lalu dan selama ini tidak berpenghuni. Berbagai laporan menyebutkan pulau itu kerap dilanda banjir dan badai, namun pemerintah Bangladesh mengeluarkan dana 112 juta dollar membangun perumahan, rumah sakit, masjid, sekolah, dan tanggul di sepanjang pantai.

Baca Juga: Bangladesh Akan Kirim Gelombang Kedua Pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char

Kelompok ini adalah yang kedua dari kamp pengungsi raksasa di Cox’s Bazar. Kelompok pertama sejumlah 1,642 pengungsi sudah pindah pada awal Desember.

Laksamana Madya Md. Mozammel Haque, komandan angkatan laut setempat mengatakan, jumlah pengungsi yang sukarela ikut relokasi tahap kedua ini “melampaui harapan”.

Haque mengatakan, pemerintah awalnya mengira jumlahnya hanya mencapai 1,200 orang, namun pada tahap kedua ini yang mendaftar sejumlah 1,804 orang.

Fasilitas yang dibangun pemerintah Bangladesh dirancang untuk dapat mengakomodasi 100,000 orang, hanya secuil dari satu juta pengungsi Muslim Rohingya yang mengungsi dari ekses tindakan militer di Myanmar dan saat ini tinggal di Cox’s Bazar.

Baca Juga: Bangladesh Akan Terapkan Hukuman Mati bagi Pelaku Pemerkosaan

Berbagai badan bantuan dunia dan PBB menentang upaya relokasi tersebut sejak diusulkan tahun 2015, dengan alasan kekuatiran akan bahaya badai besar yang dapat menyapu pulau tersebut sekali tiup, yang dapat membahayakan ribuan nyawa yang tinggal disana.

PBB juga menyuarakan pentingnya para pengungs Rohingya mengambil keputusan relokasi “secara bebas dan berdasarkan informasi yang lengkap.”

Seorang anggota senior kabinet Bangladesh yang juga Sekjen partai berkuasa, Obaidul Quader hari Senin (28/12/2020) mengatakan, pengungsi Rohingya direlokasi ke Pulau Bhasan Char karena repatriasi mereka ke Myanmar mengalami penundaan. Quader mengatakan, pengungsi yang direlokasi awal bulan Desember sudah mengungkapkan kepuasan mereka di pulau tersebut.

Sekitar 700,000 pengungsi Muslim Rohingya mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh sejak Agustus 2017, saat militer Myanmar memulai operasi militer  menyusul serangkaian serangan oleh kelompok pemberontak berlatar belakang Rohingya.

Baca Juga: 297 Pengungsi Rohingya di Aceh Jalani Rapid Test

Bangladesh sudah mencoba memulangkan pengungsi ke Myanmar berdasarkan perjanjian bilateral dengan Myanmar, namun tidak seorangpun pengungsi Rohingya yang bersedia pulang ke Myanmar.

Warga Rohingya tidak diakui sebagai warga negara Myanmar, sehingga membuat mereka tidak memiliki kewarganegaraan dan mengalami berbagai tindak diskriminasi dari berbagai pihak di Myanmar.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x