> >

Parlemen Amerika Pertimbangkan Pemakzulan Trump Pada Hari Rabu

Kompas dunia | 12 Januari 2021, 07:21 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara ketika protes berlangsung di gedung Capitol, Rabu, 6 Januari 2021. (Sumber: Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Parlemen Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan pemakzulan kedua bagi Presiden AS Donald Trump pada Rabu (13/1/2021). Hal ini dilakukan setelah Presiden secara resmi dituduh menghasut terjadinya penyerbuan ke Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021).

Seperti dikutip dari Reuters, Pemimpin Mayoritas di parlemen, Steny Hoyer, menyatakan bahwa majelis akan memulai proses pemakzulan pada hari Rabu, jika Wakil Presiden Mike Pence tidak menanggapi permintaan untuk menggunakan Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan kabinet untuk mencopot Trump dari jabatannya.

Baca Juga: Twitter Stop Seruan "Gantung Mike Pence" yang Digaungkan Pendukung Trump

Jika pemakzulan ini terjadi, Trump akan menjadi satu-satunya Presiden AS yang pernah dimakzulkan sebanyak dua kali. Sebelumnya, Trump pernah dimakzulkan pada tahun 2019.

Ribuan pendukung Trump menyerbu kantor Kongres di Gedung Capitol minggu lalu. Mereka memaksa anggota parlemen yang akan mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu, untuk bersembunyi dalam serangan mengerikan di jantung demokrasi Amerika. Serangan ini telah menewaskan lima orang.

Kekerasan itu terjadi tak lama setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk berkumpul di Gedung Capitol. Ia mengklaim bahwa kekalahan telaknya dalam pemilu 2020 adalah tidak sah.

Baca Juga: DPR AS Bersiap Rilis Artikel Pemakzulan Trump Jika Amandemen Ke-25 Tak Diaktifkan

Kemudian Partai Demokrat secara resmi memperkenalkan resolusi pemakzulan kepada Trump pada hari Senin lalu. Mereka menuduh Trump dengan perbuatan menghasut terjadinya pemberontakan.

"Kami memiliki seorang presiden yang kami percaya telah berpartisipasi dalam mendorong pemberontakan dan serangan terhadap gedung ini. Juga serangan kepada demokrasi dan mencoba untuk menumbangkan penghitungan suara yang sah," kata Hoyer kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.

Saat parlemen AS bersidang pada hari Senin, Partai Republik memblokir upaya untuk segera mempertimbangkan resolusi yang meminta Pence untuk meminta Amandemen ke-25 yang tidak pernah digunakan, untuk menyingkirkan presiden yang tidak layak.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU