> >

Kisah Petani Jadi Kaya Gara-gara Ternak Jutaan Kecoa

Kompas dunia | 29 Oktober 2020, 19:45 WIB
Ilustrasi kecoa (Sumber: scmp)

Pria yang memiliki peternakan di distrik Zhangqiu di Jinan, provinsi Henan ini telah menampung 300 juta kecoa jenis Amerika, yang dapat mengunyah sekitar 15 ton sampah makanan setiap hari.

"Kecoa ini tidak takut pada apa pun yang lunak, keras, asam, manis, pahit, atau pedas," kata Li seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (29/4/2018).

Baca Juga: Peternak Kambing Perah Kebanjiran Permintaan Susu Segar

Menurut Li, kecoa menawarkan solusi untuk pengolahan sampah makanan secara aman, yang tidak menimbulkan dampak berbahaya.

Selama ini, 60 juta ton sampah dapur di China diolah dengan cara fermentasi, yang tidak murah dan justru mencemari lingkungan.

Li berencana untuk mengembangkan peternakan Kecoanya menjadi 4.000 ton, untuk dapat memproses 200 ton limbah makanan dari Zhangqiu dan kota-kota di sekitarnya.

Sebagai informasi, Kecoa Amerika adalah salah satu varietas terbesar di dunia, dengan panjang tubuh sekitar 4 sentimeter dan siklus hidup sekitar 700 hari.

Kecoa tersebut sering digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional China, untuk menyembuhkan luka dan memperbaiki jaringan.

Baca Juga: Jordi Onsu Ngaku Sering Terima Komplain I Am Geprek Bensu Banyak Kecoa

Bisnis Kecoa ini membuat Li menjadi kaya.

Harga Kecoa yang dia jual sekitar 100 - 600 yuan (Rp 219.000 - Rp 1,3 juta) per 500 gram.

Bahkan tahun lalu Li berhasil menjual satu ton kecoa kering dengan harga Rp 1,9 miliar.

Sementara di Sichuan pula, sebuah perusahaan bernama Gooddoctor menternakkan enam miliar kecoa.

“Sari kecoa bagus untuk mengobati sariawan mulut dan luka lambung, luka di kulit dan bahkan kanker perut,” kata manajer fasilitas Kecoa di Gooddoctor Wen Jianguao.

Menurut penelitian, penggunaan ekstrak kecoa juga bisa untuk masker kecantikan, pil diet, dan pengobatan kerontokan rambut.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU