> >

Situasi Covid-19 Memburuk, Spanyol Umumkan Keadaan Darurat dan Berlakukan Jam Malam

Kompas dunia | 26 Oktober 2020, 01:06 WIB
Seorang pesepeda bermasker tengah melintas jalanan yang lengang di Pamplona, Spanyol utara, Sabtu (24/10). (Sumber: AP Photo / Alvaro Barrientos)

BARCELONA, KOMPAS.TV – Di tengah ancaman kebangkitan kembali Covid-19 di Eropa, pemerintah Spanyol mengumumkan keadaan darurat. Pemberlakuan jam malam jadi salah satu instruksi pemerintah Spanyol sebagai upaya keadaan darurat mengerem laju penyebaran Covid-19.

Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez menyatakan, keputusan untuk membatasi pergerakan orang-orang di jalanan di Spanyol antara pukul 11 malam hingga 6 pagi ini efektif mulai diberlakukan sejak Minggu (15/10) malam dan diperkirakan berlangsung selama 6 bulan. Namun, ada perkecualian pemberlakuan jam malam ini, yakni bagi mereka yang tengah dalam perjalanan pergi atau pulang bekerja, membeli obat dan melakukan perawatan bagi anggota keluarga.

“Realitanya, Eropa dan Spanyol saat ini berada dalam gelombang kedua pandemi,” kata Sanchez usai pertemuan kabinet, Minggu (25/10) seperti dilansir dari Associated Press. “Situasi hidup kita sekarang ini ekstrim.”

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. (Sumber: AP Photo / Manu Fernandez)

Lebih jauh Sanchez menjelaskan, para pemimpin di 17 daerah dan 2 kota otonomi di Spanyol akan diberi otoritas untuk menentukan jam malam yang berbeda, asalkan lebih ketat. Mereka juga diinstruksikan untuk menutup perbatasan daerah dan membatasi perkumpulan di luar anggota keluarga serumah hingga maksimum 6 orang.

Namun, jam malam tidak akan diberlakukan pada Kepulauan Canaria di Samudra Atlantik yang baru-baru ini dikeluarkan dari daftar destinasi yang tidak aman Covid-19 versi Inggris dan Jerman.

Dengan pemberlakuan jam malam ini, Spanyol mengikuti teladan Prancis sang tetangga, yang lebih dulu memerintahkan pembatasan pergerakan orang mulai jam 9 malam hingga 6 pagi di kota-kota besar utama. Rupanya, kehidupan malam dinilai sebagai penyebab utama kemunculan kembali infeksi Covid-19.

Baca Juga: Prancis Dilanda Gelombang Kedua Covid-19, Perdana Menteri: Situasinya Gawat

Sanchez menyatakan, ia akan meminta parlemen Spanyol pekan ini untuk memperpanjang keadaan darurat hingga Mei tahun depan. Seperti termaktub dalam konstitusi Spanyol, keadaan darurat tidak dapat berlaku lebih dari 2 minggu tanpa dukungan majelis parlemen.

Dua warga tengah berjalan melintasi jalanan kosong di Pamplona, Spanyol utara, Sabtu (24/10). (Sumber: AP Photo / Alvaro Barrientos)

Tidak Seketat Keadaan Darurat Pertama

Keadaan darurat kali kedua selama pandemi Covid-19 ini tidaklah seketat saat Spanyol menyatakan keadaan darurat pertama kali di bulan Maret. Ketika itu, Sanchez memerintahkan rakyat Spanyol untuk tinggal di rumah selama 6 minggu, yang kemudian berangsur-angsur melonggar seiring jumlah kasus Covid-19 yang menurun.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU