> >

Uni Emirat Arab Jalin Hubungan Bilateral dengan Israel, Palestina Merasa Dikhianati

Kompas dunia | 14 Agustus 2020, 10:11 WIB
Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Mohammed Bin Zayed (kiri) dan Donald Trump (kanan). (Sumber: AP Photo)

“Pada menghubungi Presden Trump dan Perdana Menteri (Israel, Benyamin) Netanyahu, kesepakatan telah tercapai untuk menghentikan aneksasi di wilayah Palestina,” cuit Bin Zayed di akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Palestina hilang dari Google Map, Ternyata Google sudah Jelaskan Alasannya pada 2016

“UEA dan Israel juga setuju untuk berkerja sama dan membuat peta jalan untuk membangun hubungan kerja sama,” tambahnya.

Bagi Netanyahu hal ini merupakan kabar baik karena dirinya tengah berada dalam tekanan karena wabah Covid-19 yang melanda Israel.

“Hari ini kami mencapai era baru dalam perdamaian Israel dan negara Arab,” katanya.

Baca Juga: Waspadai Ancaman Iran, Israel Luncurkan Satelit Mata-mata

Meski dalam perjanjian antara UEA dan Israel ada kesepakatan untuk menghentikan aneksasi wilayah Palestina, namun hal itu dianggap sinis.

Palestina bahkan menegaskan UEA telah mengkhianati Yerusalem, Al-Aqsa dan juga bangsa Palestina.

“Pemerintah Palestina mengumumkan penolakan keras dan mengutuk deklarasi tiga pihak yang mengejutkan AS, Israel dan UEA, yang menormalisasi hubungan antara negara penjajah Israel dan Uni Emirat Arab,” ujar juru bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU