> >

Sering Alami Bruntusan atau Fungal Acne, Ini Cara Sederhana Menghilangkannya

Tips, trik, dan tutorial | 6 Maret 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi bruntusan atau fungal acne di kulit. (Sumber: doktersehat.com)

SOLO, KOMPAS.TV - Bruntusan atau bintik-bintik kecil di kulit bisa terlihat mengganggu. Masalah ini memang kerap terjadi di bagian wajah, jidat, punggung, pundak, dan dada. Namun, ada cara mengatasinya.

Bintik-bintik kecil ini sekilas mirip dengan jerawat. Namun, bisa jadi bruntusan ini adalah masalah kulit yang umum disebut sebagai fungal acne. Apa itu fungal acne?

Dokter spesialis kulit dr. Arthur Samuel Simon, Sp.KK menyebut, fungal acne berbeda dengan jerawat biasa. Dokter biasanya menyebut jerawat jenis ini sebagai Malassezia Folliculitis.

Baca Juga: Terungkap! Bahan yang Dipakai Chelsea Islan untuk Merawat Kulit Cantiknya

“Jerawat adalah peradangan pada kelenjar minyak dan salurannya. Jadi saluran minyak yang keluar di pori-pori itu tersumbat dan setelah itu kemasukan bakteri atau kuman,” jelas Arthur dalam siaran di Instagram Perdoski, Kamis (26/11/2021). 

“Kalau fungal acne, itu istilah awam untuk suatu jerawat yang penyebabnya jamur,” tambah Arthur.

 Tampilan fungal acne ini sedikit berbeda dengan jerawat.

“Kalau fungal acne ini, penampakannya seragam. Dia itu kecil-kecil semuanya. Ukurannya cuma sekitar 1-2 mm,” papar Arthur.

Bruntusan biasanya tak bernanah dan kecil. Saat area yang terkena bruntusan disentuh, tangan akan merasa kulit kasar.

Sedangkan fungal acne jenis lain dapat berisi nanah.

“Kalau fungal acne ini seringnya disertai rasa gatal. Bahkan terkadang sampe ada rasa seperti panas terbakar,” ujar Arthur.

Jamur penyebab fungal acne ini sebenarnya adalah penghuni biasa kulit manusia.

“Jamur malassezia ini sebenarnya penghuni normal kulit kita. Jadi, di kulit kita itu sebenarnya banyak bakteri, kuman, dan jamur yang diam di situ, baik-baik saja tidak ada masalah. Sekitar 75-98 persen orang mempunyai jamur malassezia ini,” ungkap Arthur.

Baca Juga: Disebut Terlalu Cantik, Wanita Ini Dipecat dari Pekerjaannya

Namun, keseimbangan ini dapat terganggu hingga jamur tumbuh lebih banyak.

“Untuk fungal acne ini, makanan tak berpengaruh langsung. Tubuh berkeringat, kondisi lingkungan lembap, basap, atau panas bisa berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Jadi kalau makan panas, pedas jadi keringatan itu bisa buat kondisi jamur jadi lebih tumbuh banyak. Bukan karena makanannya, tapi gara-gara panas atau pedas yang membuat jadi berkeringat," kata Arthur.

Jamur mallasezia ini dapat menimbulkan berbagai masalah kulit, mulai panu, eksim minyak (ketombe wajah), dan fungal acne.

Untuk diketahui, eksim minyak adalah masalah kulit bersisik di sekitar alis, sisi hidung, dahi dan sekitar telinga.

Penggunaan antibiotik oles dan obat tertentu dalam waktu lama dapat menimbulkan fungal acne. Turunnya sistem imun tubuh pada penderita HIV, kanker, atau penyakit gula juga dapat menyebabkan jamur tumbuh lebih banyak.

Untuk mencegah fungal acne, caranya sederhana, yaitu mencegah tubuh berkeringat berlebihan. Selain itu, penderita fungal acne juga dapat menghindari penggunaan produk perawatan kulit berlebih.

“Kalau penggunaan makeup atau skincare untuk awal sebaiknya dihentikan dulu. Ada kemungkinan juga produk skincare bikin pertumbuhan jamur lebih banyak. Bereskan dulu, obati fungal acne. Setelah itu, cari produk yang cocok dengan kulit,” jelas Arthur.

Baca Juga: Kenapa Sisi Kiri Wajah Lebih Bagus Buat Selfie? Ini Penjelasannya

Arthur mengatakan, fungal acne atau bruntusan ini dapat kambuh kembali, bila menggunakan produk perawatan yang tak cocok dengan kulit.

Namun, seseorang tak bisa sembarangan memberi diagnosis sendiri. Hal ini karena fungal acne mirip dengan jerawat dan tak bisa teratasi dengan obat jerawat.

“Diharapkan berobat ke dokter spesialis kulit. Karena mata dokter terlatih untuk membedakan jerawat dan fungal acne. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kalau benar fungal acne, akan diberi pengobatan, baik obat oles atau obat minum. Tapi penggunaan obat dibutuhkan resep dokter. Karena obat pasti ada efek samping," kata Arthur.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU