> >

Sering Alami Bruntusan atau Fungal Acne, Ini Cara Sederhana Menghilangkannya

Tips, trik, dan tutorial | 6 Maret 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi bruntusan atau fungal acne di kulit. (Sumber: doktersehat.com)

“Jamur malassezia ini sebenarnya penghuni normal kulit kita. Jadi, di kulit kita itu sebenarnya banyak bakteri, kuman, dan jamur yang diam di situ, baik-baik saja tidak ada masalah. Sekitar 75-98 persen orang mempunyai jamur malassezia ini,” ungkap Arthur.

Baca Juga: Disebut Terlalu Cantik, Wanita Ini Dipecat dari Pekerjaannya

Namun, keseimbangan ini dapat terganggu hingga jamur tumbuh lebih banyak.

“Untuk fungal acne ini, makanan tak berpengaruh langsung. Tubuh berkeringat, kondisi lingkungan lembap, basap, atau panas bisa berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Jadi kalau makan panas, pedas jadi keringatan itu bisa buat kondisi jamur jadi lebih tumbuh banyak. Bukan karena makanannya, tapi gara-gara panas atau pedas yang membuat jadi berkeringat," kata Arthur.

Jamur mallasezia ini dapat menimbulkan berbagai masalah kulit, mulai panu, eksim minyak (ketombe wajah), dan fungal acne.

Untuk diketahui, eksim minyak adalah masalah kulit bersisik di sekitar alis, sisi hidung, dahi dan sekitar telinga.

Penggunaan antibiotik oles dan obat tertentu dalam waktu lama dapat menimbulkan fungal acne. Turunnya sistem imun tubuh pada penderita HIV, kanker, atau penyakit gula juga dapat menyebabkan jamur tumbuh lebih banyak.

Untuk mencegah fungal acne, caranya sederhana, yaitu mencegah tubuh berkeringat berlebihan. Selain itu, penderita fungal acne juga dapat menghindari penggunaan produk perawatan kulit berlebih.

“Kalau penggunaan makeup atau skincare untuk awal sebaiknya dihentikan dulu. Ada kemungkinan juga produk skincare bikin pertumbuhan jamur lebih banyak. Bereskan dulu, obati fungal acne. Setelah itu, cari produk yang cocok dengan kulit,” jelas Arthur.

Baca Juga: Kenapa Sisi Kiri Wajah Lebih Bagus Buat Selfie? Ini Penjelasannya

Arthur mengatakan, fungal acne atau bruntusan ini dapat kambuh kembali, bila menggunakan produk perawatan yang tak cocok dengan kulit.

Namun, seseorang tak bisa sembarangan memberi diagnosis sendiri. Hal ini karena fungal acne mirip dengan jerawat dan tak bisa teratasi dengan obat jerawat.

“Diharapkan berobat ke dokter spesialis kulit. Karena mata dokter terlatih untuk membedakan jerawat dan fungal acne. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kalau benar fungal acne, akan diberi pengobatan, baik obat oles atau obat minum. Tapi penggunaan obat dibutuhkan resep dokter. Karena obat pasti ada efek samping," kata Arthur.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU